Perkembangan tulang dan gigi bayi sudah terjadi sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, nutrisi selama kehamilan memiliki peranan penting pada perkembangan tulang dan gigi janin. Agar tulang dan gigi kuat, kecukupan asupan nutrisi ibu saat hamil harus jadi perhatian. Bila tulang dan gigi kuat, maka akan mendukung fisik sang buah hati tumbuh kuat pula, termasuk pertumbuhan gigi pada bayi.
Dr. Rosary, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak dari Primaya Evasari Hospital Jakarta menjelaskan bahwa pertumbuhan gigi pada bayi timbul pada umur yang bervariasi. Namun umumnya pertumbuhan gigi pada bayi muncul pada usia bayi 6-9 bulan. Sebagian bayi cepat mengalami pertumbuhan gigi, misalnya sejak usia 3-4 bulan. Tetapi ada juga yg lama baru gigi terlihat, misalnya baru pada usia di atas 1 tahun. Hal ini dapat dipengaruhi genetik dari orangtua.
Jadi kapankah kita harus khawatir bila bayi tidak juga tumbuh giginya?
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk memeriksakan bayi ke dokter gigi apabila sampai usia 18 bulan belum tampak erupsi gigi. Seluruh gigi susu akan selesai tumbuh pada usia 3 tahun. Biasanya gigi yang muncul pertama adalah gigi seri depan, gigi seri samping, gigi geraham pertama, gigi taring, dan terakhir gigi geraham kedua. Namun apabila pertumbuhan tidak sesuai urutan, menurut AAP hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
Gizi Untuk Pertumbuhan Gigi Pada Bayi Menurut Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital
Dokter Spesialis Anak dari Primaya Evasari Hospital Jakarta, Dr. Rosary, Sp.A menyatakan bahwa adapun hal-hal yg perlu diperhatikan untuk menunjang pertumbuhan gigi pada bayi salah satunya adalah nutrisi. “Sejak ibu hamil, menyusui, sampai pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada bayi pastikan terdapat kandungan kalsium dan vitamin D yang cukup untuk memnunjang pertumbuhan pada bayi gigi yang baik,” ujar Dokter Spesialis Anak tersebut. Sumber kalsium utama adalah produk dairy (susu, keju, yoghurt). Selain itu juga terdapat dari makanan lain seperti ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau seperti bayam, dan tahu. Sumber makanan yang mengandung vitamin D, antara lain ikan laut, kuning telur, jamur, dan susu.
Saat bayi sudah mendapat MPASI, tekstur makanan sebaiknya meningkat sesuai perkembangan usianya. Pemberian makanan yang lebih padat seperti biskuit bayi dan finger food (biasanya dapat diberikan pada usia 9 bulan) juga dapat menstimulasi pertumbuhan gigi bayi. Teether atau mainan gigit juga dapat dipakai untuk merangsang keluarnya gigi. Teether juga dapat dipakai untuk mengurangi nyeri bila gigi sudah mulai erupsi. “Kebersihan mulut harus diperhatikan untuk menunjang pertumbuhan gigi yang baik. Sebelum gigi tumbuh, gusi dapat dibersihan dengan waslap atau kassa yg dibasahi dengan air bersih setiap hari,” terangnya.
Tanda Pertumbuhan Gigi Pada Bayi
Sebagai Dokter Spesialis Anak dari Primaya Evasari Hospital Jakarta, Dokter Rosary mengatakan bahwa kita perlu mengenal tanda bayi saat mulai tumbuh gigi. Tanda-tanda bayi tumbuh gigi antara lain:
- Bayi tampak mengeluarkan liur lebih banyak dan ruam di sekitar mulut akibat iritasi terhadap liur
- Bayi tampak lebih sering menggigit atau memasukaan tangan
- Gusi tampak lebih merah dan bengkak
- Perubahan pola tidur dan makan karena rasa tidak nyaman pada gusi
- Rewel yang hilang timbul
- Suhu terasa agak hangat akibat pembengkakan pada gusi
“Namun, pertumbuhan gigi pada bayi biasanya tidak menyebabkan demam tinggi, diare, pilek, batuk, serta rewel yg berkepanjangan,”imbuhnya. Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan saat tumbuh gigi, yaitu:
- Memberikan tekanan/pijatan pada gusi bayi dapat mengurangi rasa nyeri, baik dengan jari yg sudah dicuci bersih sebelumnya, atau dengan menggunakan waslap dingin.
- Teether yang didinginkan di lemari es juga dapat diberikan untuk mengurangi nyeri, namun teether yang berisi cairan sebaiknya dihindari karena berisiko rusak dan terjadi kebocoran bila bayi menggigit terlalu keras.
- Pemberian makanan seperti buah dingin dan teething rusk/biskuit juga merupakan salah satu upaya yang dapat dikerjakan apabila bayi sudah dapat makan makanan yang lebih padat. Apabila hal-hal di atas sudah dilakukan namun bayi masih merasakan nyeri, dapat diberikan obat penghilang nyeri yg aman untuk bayi seperti parasetamol.
Source : https://primayahospital.com/