Apakah Tidak Apa-Apa Memberi Boneka Untuk Anak Laki-Laki?

  • “Eh, kamu kan anak laki-laki, kok main mainannya anak perempuan sih?”

    Pernah mendengar yang seperti itu, Parents? Atau, sebaliknya. ”Anak perempuan kok main seperti anak laki-laki, sih?”

    Bukan hanya jenis mainannya. Terkadang pemilihan warna anak pada mainan juga seringkali menjadi concern para orang tua. Parents merasa mengganjal saat anak laki-laki lebih memilih mainan berwarna pink atau ungu, dan anak perempuan memilih menggunakan pakaian serba hitam atau ab-abu saat diajak pergi. 

    Sebuah studi tahun 2019 oleh Erica S. Weisgram yang dipublikasikan di American Journal of Play menunjukkan bahwa anak perempuan dan laki-laki yang bermain berbagai macam mainan (tidak mengkotak-kotakkan mainan berdasarkan gender), berpotensi akan tumbuh menjadi lebih cerdas, kuat, dan baik hati. 

    Nyatanya, anak laki-laki bisa mendapat banyak manfaat dari berbagai mainan yang biasanya disebut sebagai ‘mainan anak perempuan’. 

    Daripada membatasi jenis mainan yang dimainkan oleh anak, ada yang lebih penting untuk diperhatikan orang tua, yaitu:

    1. Mainan yang dimainkan anak tidak berbahaya. 
    2. Mainan tidak mempromosikan kekerasan. 
    3. Sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak. 
    4. Sesuai dengan value keluarga dan agama yang dianut. Misalnya, anak laki-laki tidak memakai dress.

    Berdasarkan studi di atas, sebaiknya anak-anak dibebaskan bermain apapun. Karena semakin beragam permainan yang mereka mainkan maka semakin banyak juga kesempatan mereka untuk belajar banyak hal. 

    Berbagai mainan di atas, dapat menjadi insipirasi bagi Parents yang menjadikan momen akhir tahun, natal, dan tahun baru seperti saat ini sebagai momen tepat untuk mencari mainan. Baik untuk anak, keponakan tersayang, atau pun teman-teman sekolah, dan teman bermain si Kecil.

     

    Source : https://goodenoughparents.id/