Bahayakah Bayi Masih Mengeces Berlebihan?

  • Bayi ngeces berlebihan, sering membuat Parents kerepotan untuk mengusap mulutnya dengan saputangan. Bahkan tak jarang, baju yang Bunda kenakan pun ikut basah karena air liur bayi yang terus menetes tanpa henti.

    Pernahkah Bunda bertanya-tanya, apa yang menyebabkan bayi ngeces banyak atau berlebihan? Dan bagaimana mengatasinya?

    Berikut ini kami berikan penjelasan lengkapnya untuk Bunda.

    Penyebab bayi ngeces berlebihan
    1. Proses tumbuh kembang bayi yang normal
    Bayi ngeces di usia 3 bulan ke atas adalah hal normal, karena di usia ini, kelenjar air liurnya mulai aktif. Dia juga mulai belajar untuk mengunyah, dan sering memasukkan tangan ke dalam mulut untuk merangsang produksi air liur.

    Tetapi, bayi belum belajar menelan air liurnya sehingga air ludahnya banyak yang keluar dari mulut. Ketika dia belajar menggigit mainan dan tangannya sendiri, air liurnya pun ikut keluar.
    2. Bayi sedang tumbuh gigi
    Pertumbuhan gigi juga membuat bayi mengeluarkan air liur secara berlebihan. Tumbuh gigi seringkali disertai rasa nyeri, sehingga membuat bayi menjadi rewel, susah makan dan susah tidur.

    Untuk mengurangi rasa sakitnya, Bunda bisa memberikan mainan teether atau potongan buah yang telah dibekukan. Usapan lembut pada gusi bayi juga bisa membantu mengurangi nyeri. Pastikan tangan Bunda bersih sebelum memasukkannya ke mulut.

    3. Radang tenggorokan
    Bayi ngeces juga bisa disebabkan oleh penyakit radang tenggorokan. Penyakit ini membuat bayi malas untuk menelan karena rasa sakit yang ia rasakan. Sehingga air liurnya banyak yang keluar. Bunda bisa memberikan ASI untuk mengurangi sakit di tenggorokannya.

    4. Gangguan saraf
    Cerebral palsy adalah salah satu penyakit gangguan saraf yang bisa membuat bayi ngeces berlebihan. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan di otak. Penderita cerebral palsy mengalami gangguan fungsi otot sehingga tidak dapat mengunyah dengan baik. Hingga terjadinya hipersalivasi atau pengeluaran air liur yang berlebihan

    Penelitian yang diterbitkan di jurnal Pediatric and Child Health menyebut, 10% anak yang mengalami gangguan mental juga mengalami ngeces berlebihan. Hal ini disebabkan oleh lambatnya tumbuh kembang anak, sehingga proses mengunyah dan menelan serta menutup mulut tidak berkembang dengan sempurna.

    Tips mengatasi bayi ngeces berlebihan
    1. Cari tahu penyebabnya
    Mengetahui penyebab bayi ngeces berlebihan bisa menjadi jalan untuk mencari tahu cara mengatasinya. Bila bayi suka ngeces karena sedang tumbuh gigi, memberi bayi teether bisa membantunya mengontrol pengeluaran air liur.

    Pilek juga bisa menjadi penyebab ngeces pada bayi. Virus flu memicu produksi lendir berlebihan yang keluar lewat mulut bayi. Bawalah anak Anda ke dokter jika ngeces berlebihan disertai demam, amandel bengkak, atau muntah-muntah.

    2.Memberinya makan
    Lapar yang dirasakan bayi juga memicu produksi air liur. Jika bayi mulai mengeluarkan air liur berlebihan, lihat apakah dia menunjukkan tanda-tanda lapar seperti gerakan mulut menyedot, atau bibir mengecap.

    Lihatlah jam, bisa jadi itu sudah waktunya bayi Bunda menyusui. Bayi biasanya menyusui setiap 2-3 jam sekali. Jika dia mulai ngeces, berarti dia tahu sudah saatnya menyusui.

    Kelenjar air ludah bayi juga mendapat rangsangan ketika dia mencium bau ASI, di pakaian Bunda atau di kain yang Bunda gunakan untuk mengusap leleran ASI di wajahnya. Sebab itu, jauhkan benda-benda yang dipakai saat menyusui si kecil sebelum waktunya menyusui tiba.

    3. Membantu bayi melatih otot mulutnya
    Saat bayi sudah mulai bisa meniru mimik wajah, ajari dia melatih otot mulutnya. Seperti meniup ludahnya hingga menjadi gelembung. Meski terlihat agak menjijikkan, cara ini bisa membantu bayi mengembangkan otot di mulutnya.

    Dengan mengembangkan otot mulut, bayi bisa mengontrol pergerakan bibirnya. Dengan begitu dia dapat menahan air liur agar tetap berada di dalam mulut, dan dia juga akan memiliki kemampuan menelan lebih baik.

    Selain itu, anak yang bisa meniup gelembung cenderung bisa belajar bicara lebih cepat dibandingkan yang tidak melakukannya. Karena bicara melibatkan banyak kontrol mulut, jadi melatih otot mulutnya juga bisa mempercepat tumbuh kembanganya dalam berbicara.

    4. Memijat gusi bayi
    Memijat gusi bayi adalah salah satu cara membantunya mengurangi nyeri dan rasa sakit akibat tumbuh gigi. Cara ini juga membantu melatih otot di mulut bayi. Membantunya menelan dan menjaga air liur di dalam mulut dengan lebih baik.

    Memijat gusi juga bisa diiringi dengan pijatan pada bagian pipi dan bibir bayi, untuk merangsang pertumbuhan otot di area tersebut. Pastikan Bunda mencuci tangan sampai bersih sebelum melakukan pijatan di sekitar mulut bayi.

    5. Memberinya makanan bertekstur
    Saat si kecil sudah cukup umur untuk dikenalkan makanan padat, beri dia makanan dengan berbagai tekstur dan rasa yang berbeda. Hindari makanan yang menyebabkan alergi pada bayi. Bunda bisa memberinya sayuran seperti wortel atau labu siam yang telah dikukus. Juga buah potong yang telah dibekukan.

    Belajar mengisap, mengunyah dan menelan makanan yang berbeda, membantu bayi melatih lidah dan mulutnya. Juga mengurangi kebiasaannya ngeces berlebihan.

    Ngeces pada bayi biasanya adalah hal yang normal, namun jika ngecesnya berlebihan, Bunda perlu waspada. Terutama jika diserati dengan sulit bicara dan sulit bernapas. Bisa jadi ia tersedak. Segeralah bawa si kecil ke dokter jika mengalami hal ini.

    Semoga bermanfaat.

     

    Source : https://www.puribunda.com/