ebagai orangtua, tentu sangat menyenangkan melihat bayi kita bertumbuh dan belajar selama setahun pertama. Kita telah menyaksikan langsung perkembangan mereka dari mengoceh, mulai duduk sendiri, merangkak sampai mulai tahapan berjalan.
Ya, jika bayi kita mendekati usia satu tahun, sudah saatnya kita menunggu momen mereka berjalan. Pencapaian ini umumnya berkembang secara alami dengan sedikit bantuan dari orangtua.
Namun, jika ingin bayi memulai lebih awal atau justru khawatir balita kita belum mencapai tahapan tersebut, ada berbagai tips yang bisa dipraktikkan tentang cara melatih bayi berjalan dari teachinglittles.com.
1. Pastikan Telah Memenuhi Syarat
Pastikan anak berada pada usia dan tingkat perkembangan yang sesuai untuk berjalan. Jangan memaksa mereka untuk melakukannya terlalu dini atau sebelum siap.
Anak harus sudah bisa merangkak, berdiri sambil berpegangan, berdiri sendiri, dan menculur (berjalan sambil berpegangan). Jika mereka telah mencapai semua tahapan tersebut, maka kita baru bisa mulai mengajari bayi berjalan.
2. Tanpa alas kaki
Jangan melapisi kaki anak dengan kaus kaki atau sepatu. Sebab ada otot-otot kecil di kaki yang perlu mulai berkembang dan diperkuat dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan menahan beban.
Saat kita berdiri tanpa alas kaki, otot di kaki akan lebih mudah mencengkerang tanah. Ini akan membantu otot-otot kecil bekerja lebih keras untuk menemukan cara yang tepat untuk membantu berjalan.
Nyeker bukan hanya membantu berjalan, tetapi menjadi pengalaman sensorik untuk anak. Sebab semua ujung saraf di bagian bawah kaki akan merasakan permukaan dengan tekstur berbeda yang sinyalnya akan dikirim ke orak untuk memberikan lebih banyak kesadaran pada kaki termasuk membantu berjalan.
3. Sepatu Sol Kokoh
Meski bertelanjang kaki adalah pilihan terbaik, namun saat bepergian bayi akan membutuhkan sepatu. Singkirkan sepatu dengan sol lembut, pilihkan dia sepatu dengan sol kokoh.
Sebab bayi belum menggunakan otot pergelangan kaki dan kaki bagian bawah, sehingga kita perlu memberi dukungan eksternal agar otot-otot tersebut bekerja. Sepatu dapat menjaga pergelangan kaki tidak berputar atau goyah atau hanya untuk membuat mereka merasa lebih kuat.
4. Langkah Bayi
Dimulai dengan Baby steps, jadi jangan berharap anak akan melintasi satu ruangan saat pertama kali belajar berjalan. Mereka biasanya akan mulai mengambil satu atau dua langkah sekaligus.
Saat kita mengajarkan mereka, tetaplah di dekatnya. Jika saat ini mereka hanya dapat mengambil dua langkah, jangan duduk lebih dari itu. Baru saat mereka semakin percaya diri berjalan tingkatkan jarak duduk secara bertahap.
5. Memicu dan Memotivasi
Anak juga butuh sedikit motivasi meski mungkin dia belum sepenuhnya mengerti. Jadi tak ada salahnya untuk merayakan setiap langkah kecilnya. Sesederhana memberikan senyuman dan pelukan pada mereka. Pastikan kita terlibat secara aktif dan mengikuti setiap prosesnya.
6. Kurangi ketakutan mereka
Jika melihat mereka merasa takut, dekatkanlah benda dan furnitur sehingga ada rasa aman jika memiliki sesuatu yang kokoh untuk dipegang. Sekali lagi, pastikan kita berdiri cukup dekat dengan mereka dengan tangan terbuka lebar yang siap untuk menangkan jika terjatuh.
Setelah mereka menyadari tidak akan terluka jika jatuh, akan menaikkan rasa percaya diri. Untuk mengambil beberapa langkah lagi.
7. Melihat contoh langsung
Apa yang lebih membesarkan hati seorang anak daripada melihat anak lain melakukannya? Mengamati anak lain seusia mereka mencoba berjalan sering kali menjadi motivasi yang dibutuhkan untuk terus mulai latihan berjalan.
Di sinilah tempat penitipan anak atau fasilitas penitipan anak berperan. Namun jika ia memiliki saudara kandung, sepupu, atau teman, lebih menguntungkan lagi untuk dapat berinteraksi.
8. Memperkuat otot mereka
Cara terbaik bayi untuk mengembangkan otot-otot kakinya adalah dengan berdiri. Jika anak belum bisa menahan diri, kita dapat mendukungnya di bawah dengan pelukan. Selama mereka menahan beban di kaki mereka dengan posisi kaki lurus, mereka sedang bekerja melatih otot-ototnya.
9. Praktik dan konsistensi
Ini selalu menjadi cara ampuh untuk mempelajari keterampilan baru apa pun, practice makes perfect! Jangan berpikir jika mencoba berjalan sehari sekali membuat mereka akan mulai berjalan sendiri.
Sisihkan beberapa waktu sepanjang hari untuk berlatih bersama mereka. Baik di pagi saat bangun, setelah makan siang, atau sebelum mandi sore.
10. Biasakan mereka dalam posisi berdiri
Setelah menggendong anak, letakkan dalam posisi berdiri ketimbang duduk. Apalagi jika kita terbiasa mendudukannya atau bahkan meletakkan dalam posisi tidur.
Kesempatan ini membuat mereka melatih menahan beban di kaki. Meski langsung menjatuhkannya begitu kita meletakkannya, tetapi memberi tahu mereka jika kita berharap mereka berdiri.
11. Mulai dengan permukaan yang tepat
Meski menakutkan untuk membiarkan bayi berjalan dengan goyah dan tidak seimbang di lantai atau ubin kayu, ini adalah permukaan paling tepat untuk belajar. Setelah lebih stabil, gunakan permukaan yang lembut atau tidak rata untuk lebih menantang keseimbangan mereka.
Setelah terbiasa berjalan sedikit, cobalah menjajal berbagai permukaan dengan variasi tekstur. Seperti karpet, tempat tidur, sofa, sampai rumput yang bagus untuk pengalaman serta meningkatkan keseimbangan mereka, tentunya dalam pengawasan ketat.
12. Dua orang lebih baik
Saat meminta seorang anak untuk melangkah atau berjalan, yang terbaik adalah memiliki dua orang dewasa untuk mengawasinya. Ini bukan hanya memberi motivasi yang dibutuhkan anak, tetapi menambah rasa keamanan ganda baginya.
Source : https://www.fimela.com/