Tak hanya penampilan fisik anak yang mungkin bisa mirip dengan ayah dan ibunya, tapi perilaku si kecil ternyata juga bisa diwariskan dari gen orang tuanya, Moms. Dilansir Sciencing, setiap orang tua menurunkan masing-masing 23 kromosom.
Kromosom sendiri merupakan struktur berupa benang halus yang membawa informasi genetik (gen). Masing-masing gen dari orang tua akan mewariskan beberapa hal, salah satunya perilaku.
Lantas, perilaku apa saja yang bisa diturunkan dari orang tua ke anak?
4 Perilaku yang Menurun dari Orang Tua ke Anak
-
Ekspresi Wajah Saat Berbicara
Dilansir Parents, anak bisa menirukan ekspresi wajah orang tuanya ketika berbicara maupun saat melakukan kegiatan lainnya. Misalnya bila suami Anda memiliki kebiasaan memiringkan kepala ketika berkonsentrasi, si kecil bisa saja mempunyai kebiasaan itu juga, Moms.
Sebuah penelitian menemukan bahwa anggota keluarga yang sering menunjukkan ekspresi wajah yang unik untuk menyampaikan emosi, seperti kemarahan, kesedihan, dan bila sedang fokus, itu bisa menurun ke anaknya. Hal ini bisa diketahui ketika anak Anda berusia 6 bulan.
Penelitian di Israel baru-baru ini menemukan bahwa orang yang terlahir buta pun membuat ekspresi wajah yang mirip dengan anggota keluarga mereka. Jadi, cobalah perhatikan ekspresi si kecil ketika sedang bingung, marah, atau sedang fokus terhadap sesuatu, lebih mirip Anda atau suami?
-
Pola Tidur
Pola tidur orang tua ternyata bisa menurun ke anak, menurut penelitian dari jurnal Science. Jika hobi Anda adalah tidur siang di sofa, Anda mungkin bisa merasa lega, sebab si kecil mungkin saja memiliki pola tidur yang sama seperti Anda.
Meski begitu ia tetap memerlukan bantuan Anda untuk mengatur jadwal tidur yang sehat. Tapi hati-hati jika Anda mengalami insomnia dan stres saat tidur, bisa jadi anak Anda juga akan mengalaminya.
Selain itu, kebiasaan saat tidur Anda dan suami juga bisa menurun pada anak. Misalnya Anda memiliki kebiasaan mengangkat tangan ketika tidur, si kecil pun bisa mempunyai kebiasaan yang sama. Lucu ya, Moms.
-
Cara Anak Mengatasi Stres
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin ibu memiliki kebiasaan cemas dan gelisah, semakin negatif juga reaksi anak Anda terhadap situasi yang sulit. Mengalami stres selama kehamilan, bisa membuat anak balita Anda lebih sulit untuk rileks. Peneliti menduga, hormon stres ibu ketika hamil mempengaruhi sistem saraf pusat janinnya.
Namun jangan khawatir, meski anak Anda terlahir dari gen yang membuatnya sulit mendapat ketenangan, tetapi bila dia memiliki lingkungan yang baik ketika tumbuh dan Anda responsif, kecemasan tersebut akan hilang pada usia 1 tahun.
-
Selera Humor Anak
Apakah Anda dan suami mudah tertawa ketika melihat sesuatu yang lucu dan konyol? Jika ya, kemungkinan si kecil memiliki selera humor yang sama dengan Anda berdua. Watak cepat tertawa bisa menjadi bagian dari temperamen alami bayi Anda.
Kumpulan ciri kepribadian yang sebagian besar diturunkan secara genetik seperti suasana hati, rentang perhatian, dan tingkat aktivitas anak Anda juga merupakan aspek temperamennya. Tapi tetap saja, humor sebagian besar bersifat sosial, sesuatu yang diketahui bayi Anda dengan memperhatikan Anda.
"Ketika ibu dan ayah melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, seperti berbicara dengan suara konyol, bayi tidak tahu harus berbuat apa, tetapi orang tua mereka memberi tahu mereka bagaimana menanggapinya dengan tersenyum dan tertawa," kata Gina Mireault, Ph. D., seorang profesor psikologi di Johnson State College, di Johnson, Vermont, AS yang mempelajari humor pada bayi.
Source: KumparanMom