Namun, bedong bayi juga dapat memberikan risiko negatif. Menurut seorang ahli, bahwa bayi yang dibedong dapat membuat bayi menjadi sulit terbangun dari tidurnya, sehingga dapat meningkatkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Oleh karena itu, perhatikan hal-hal berikut bila hendak membedong bayi agar terhindar dari risiko tersebut:
1. Tidurkan bayi dalam posisi telentang
Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan adanya risiko SIDS atau sindrom kematian mendadak pada bayi dan risiko tersedak bila bayi dibedong dalam posisi tidur tengkurap. Jadi, hindari bayi tidur tengkurap ketika masih memakai bedong dan posisi tidur bayi harus telentang.
2. Pilih kain yang nyaman
Gunakan kain yang nyaman atau selimut untuk bedong bayi agar tidak merasa gerah. Jangan lupa untuk memeriksa suhu tubuhnya secara berkala.
3. Jangan sampai bayi sulit bernapas
Hindari membedong bayi hingga wajahnya tertutup, dan hindari pula membedong bila bayi terlihat membuat bayi sulit bernapas.
4. Jangan membedong bayi terlalu kencang
Wajar bila bayi merasa tidak betah bila bedong dilakukan terlalu kencang atau ketat hingga membuat tangan bayi tidak bebas bergerak. Bila kondisi tersebut terjadi, lipat kain bagian bawah ketiak bayi karena bedong masih bisa dilakukan dan bayi dapat lebih bebas.
Bila mengacu pada saran ahli, hendaknya untuk membuka bedong bayi saat sedang menyusui agar tangan bayi bisa bebas bergerak dan bereksplorasi.
5. Lepas bedong ketika bayi mulai belajar berguling
Alangkah baiknya untuk tidak lagi membedong ketika bayi sudah mulai belajar berguling yang umumnya terjadi pada usia 2 bulan.
Source : telemed.ihc.id