Gejala biang keringat pada bayi
Pada bayi, biang keringat memiliki gejala seperti berikut ini:
- bintil-bintil yang disebut papula.
- sensasi gatal atau tertusuk-tusuk
- pembengkakan ringan
Pada kulit anak yang putih, bintil-bintil berwarna merah. Pada kulit yang lebih gelap, mereka bisa lebih sulit untuk dilihat, tetapi jika dokter menggunakan dermoskopi, semacam mikroskop terang untuk memeriksa kulit, bintil-bintil itu mungkin muncul sebagai gumpalan putih di bawah kulit dengan lingkaran yang lebih gelap di sekitarnya.
Jika bakteri masuk ke kelenjar keringat yang tersumbat, dapat menyebabkan peradangan dan infeksi.
Penyebab biang keringat
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, kulit bayi masih dalam tahap perkembangan dan penyempurnaan. Misalnya saja, proses penyerapan dan pengeluaran keringat belum berjalan semestinya. Akibatnya, sering dijumpai bayi yang berkeringat berlebihan.
Normalnya, butiran keringat bisa keluar melalui pori-pori kulit. Karena penyebab yang belum diketahui, kulit ari bayi yang mestinya selalu berganti, menjadi tidak berganti. Kulit ari yang tidak berganti itu menyumbat pengeluaran keringat. Kumpulan keringat ini kemudian mendesak kulit sehingga terbentuk lepuh-lepuh halus sebesar pangkal jarum pentul, Bunda.
Namun ada kalanya, di antara lepuh-lepuh halus itu timbul bintil-bintil merah berukuran kecil yang terasa gatal. Daerah yang rawan terhadap serangan biang keringat ini adalah dahi, leher, bahu, dada, punggung, dan lipatan-lipatan kulit.
Selain kulit bayi masih berkembang, berikut penyebab lainnya:
- lingkungan yang panas dan lembab
- aktivitas fisik
- demam
- memakai kain sintetis yang dekat dengan kulit
- memakai perban tidak berpori
- bed rest yang berkepanjangan
- penggunaan beberapa obat, terutama yang mengurangi keringat
- terapi radiasi
- beberapa kondisi kesehatan, seperti nekrolisis epidermal toksik
Source : https://www.haibunda.com/