Manfaat Terapi Wicara Pada Anak

  • Terapi wicara atau speech therapy adalah salah satu model penanganan kesehatan untuk mereka yang menderita gangguan berbicara, bahasa, dan kemampuan menelan.

    Melalui terapi ini, terapis akan membantu penderita untuk mengembangkan keterampilan pemahaman, bahasa, komunikasi, kefasihan, dan produksi suara.

    Untuk tahu lebih dalam, berikut adalah penjelasan dari apa itu terapi wicara, tujuan, manfaat, dan prosedurnya.

    Apa Itu Terapi Wicara?

    Berdasarkan PMK Nomor 81 Tahun 2014 pasal 1, terapi wicara adalah salah satu jenis pelayanan kesehatan yang tenaga ahli profesional lakukan berlandaskan ilmu pengetahuan, teknologi dalam bidang bahasa, wicara, suara, irama atau kefasihan, komunikasi, dan menelan.

    Prosedur pengobatan ini untuk mengatasi masalah tumbuh kembang yang berkaitan dengan mulut, seperti telat bicara (speech delay) atau gangguan bicara efek dari sakit atau cedera.

    Pelaku terapi bisa siapa saja, baik perorangan, keluarga, maupun grup. Akan tetapi mayoritas adalah anak-anak.

    Siapa yang Menyelenggarakan Terapi Wicara?

    Orang yang menyelenggarakan terapi ini adalah ahli patologi wicara-bahasa  terlatih dan profesional. Selain itu, pusat layanan kesehatan juga umum menyediakannya.

    Penyelenggaraannya pun diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan atau PMK Nomor 81 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Terapi Wicara. Merujuk PMK ini juga, tidak sembarangan orang dapat menyelenggarakan terapi wicara

    Untuk menjadi terapis, seseorang harus sudah lulus pendidikan terapi wicara. Yang mana pendidikannya sudah diatur sesuai peraturan perundang-undangan.

    Apa yang Terapis Wicara Lakukan?

    Ada banyak alasan mengapa Anda harus ke ahli patologi wicara–bahasa.

    Namun, ketika Anda berhadapan dengan terapis, terapis akan menilai, mengobservasi, mendiagnosa, dan menangani gangguan bicara dan masalah komunikasi sesuai dengan hasil observasi.

    Siapa yang Membutuhkan Terapi Wicara?

    Siapa saja yang mengalami kendala dalam bicara, komunikasi, atau menelan baik anak maupun orang dewasa karena sebab khusus seperti cedera atau penyakit.

    Umumnya, penyedia pelayanan kesehatan akan merujuk ke ahli patologi wicara–bahasa saat:

    1. Aphasia atau individu yang susah membaca, menulis, berbicara, dan memahami bahasa karena cedera atau stroke.
    2. Apraxia atau orang yang kesulitan merangkai kata-kata. Apraxia juga bisa mengalami masalah keterampilan motorik lain.
    3. Anak dengan gangguan artikulasi sehingga tidak sanggup menghasilkan bunyi tertentu.
    4. Gangguan kognitif–komunikasi.
    5. Disfagia atau gangguan kemampuan menelan.
    6. Dysarthria atau otot lemah karena stroke, MS (multiple sclerosis), amyotrophic lateral sclerosis (ALS), atau gangguan sistem saraf lain.
    7. Juga yang menderita gangguan ekspresif, kelancaran, reseptif, dan resonansi (mulut sumbing, amandel bengkak).

    Tujuan Terapi Wicara

    Dalam menjalankan kegiatan harian, seseorang membutuhkan kemahiran dalam berbicara dan berbahasa. Apabila kemampuan ini terganggu maka produktivitas akan terhambat dan terjadi penurunan kualitas hidup. Oleh karena itu, Anda membutuhkan perawatan yang mampu mengatasi masalah.

    Itu artinya, tujuan terapi ini adalah meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi hingga kemampuan sosialnya.

    Melansir Cleveland Clinic dan Pasitos Clinic, berikut adalah tujuan dari dilaksanakannya terapi wicara.

    • Mengembangkan keterampilan berbicara sehingga penderita bisa berkomunikasi dan berinteraksi secara lancar dengan orang lain.
    • Mengurangi gagap yang berakibat ke menurunnya tingkat kepercayaan diri. Alhasil, kepercayaan diri meningkat.
    • Meningkatkan kemampuan untuk mengungkapkan gagasan, ide, pikiran, dan perasaannya.
    • Kejelasan artikulasi dan ucapan.
    • Meningkatkan keterampilan komunikasi nonverbal, termasuk bahasa tubuh.
    • Membantu fungsi menelan lebih baik.

     

    Source : https://www.royalprogress.com/