Speech delay/keterlambatan bicara pada anak perlu diwaspadai oleh orang tua. Pasalnya berkomunikasi secara verbal adalah salah satu keterampilan paling unik dan kuat yang dinikmati manusia.
Awalnya, bayi hanya bisa menangis, tetapi dengan cepat mereka belajar mengoceh. Lalu, dalam satu atau dua tahun kehidupan, bayi sebagian besar sudah mengerti satu atau dua kata. Ada beberapa bayi berbicara lebih cepat daripada yang lain.
Sebenarnya Anda bisa mengukur keterampilan kata pada bayi dengan menghitung kata yang diucapkannya. Memang proses itu tidak sesederhana kedengarannya. Kata itu harus diucapkan secara spontan untuk dapat dihitung. Mengulang kata yang didengar adalah keterampilan penting, tetapi itu bukanlah komunikasi verbal. Sebuah kata harus digunakan secara spontan dan memiliki arti untuk bayi. Setiap kata yang diucapkan bayi tidak harus persis seperti yang Anda gunakan. Jika bayi Anda terus-menerus mengatakan “guh-guh” untuk menunjukkan dia lapar, itu adalah sebuah kata.
Dengan semua pemikiran itu, anak berusia satu tahun mungkin mengucapkan 0-2 kata, anak berusia lima belas bulan mengucapkan 2-5 kata, dan anak usia 18 bulan mengucapkan sekitar 18 kata. Anak usia 2 tahun biasanya dapat mengucapkan sekitar 50 kata dan berbicara dalam kalimat yang mengandung dua sampai tiga kata. Lalu, pada usia 3 tahun kosakata mereka meningkat menjadi sekitar 1.000 kata dan mereka akan berbicara dalam kalimat yang mengandung tiga sampai empat kata.
Jika anak balita belum bisa sampai pada pencapaian tersebut, mereka mungkin mengalami keterlambatan bicara pada anak. Tetapi, itu hanyalah pedoman umum untuk membantu mengukur kemajuan pada anak. Setiap anak memang berbeda-beda, mereka berkembang dengan kecepatannya sendiri. Jika anak mengalami keterlambatan bicara, itu tidak selalu berarti ada yang salah. Keterlambatan bicara pada anak/speech delay bisa disebabkan oleh gangguan pendengaran atau gangguan neurologis atau gangguan perkembangan yang mendasari. Berbagai jenis keterlambatan bicara dapat ditangani secara efektif.
Perbedaan Keterlambatan Bicara dan Bahasa
Ternyata ada beberapa perbedaan antara keterlambatan bicara dan bahasa. Meskipun keduanya sering sulit dibedakan dan disebutkan bersama. Berbicara adalah tindakan fisik yang menghasilkan suara dan mengucapkan kata-kata. Anak balita yang terlambat bicara mungkin sudah mencoba, tetapi sulit membentuk suara yang tepat untuk berkata. Keterlambatan bicara pada anak tidak melibatkan pemahaman atau komunikasi nonverbal. Sedangkan keterlambatan bahasa melibatkan sebuah pemahaman dan komunikasi baik secara verbal dan nonverbal. Balita dengan keterlambatan bahasa mungkin membuat suara benar dan mengucapkan beberapa kata, tetapi mereka tidak dapat membentuk frasa atau kalimat masuk akal. Mereka akan sulit memahami orang lain. Memahami keduanya memang cukup rumit karena terkadang kedua kondisi tersebut tumpang tindih. Jika Anda belum tahu mana yang mungkin anak balita Anda miliki, jangan khawatir ya. Tak perlu membedakan untuk melakukan evaluasi dan memulai pengobatan.
Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara Pada Anak
Jika bayi tidak mengeluarkan suara menderu-deru pada saat usianya 2 bulan, itulah tanda paling awal keterlambatan bicara. Biasanya pada usia 18 bulan anak dapat menggunakan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “dada”. Tanda-tanda keterlambatan bicara pada balita yang lebih tua ialah sebagai berikut.
- Usia 2 tahun: anak tidak dapat menggunakan setidaknya 25 kata
- Usia 2 tahun: anak tidak bisa mengkombinasikan kata benda dan kerja, tidak dapat menggunakan frasa dua kata.
- Usia 3 tahun: anak sulit dipahami, tidak dapat menyebut nama benda, tidak dapat menggunakan kata sebanyak 200 kata.
Penyebab Speech Delay Pada Anak
Keterlambatan bicara pada anak berarti waktu mereka sedikit berbeda dengan bayi umumnya dan mereka akan menyusul. Gangguan bicara juga bisa menginformasikan perkembangan fisik dan intelektual keseluruhan pada bayi Anda. Berikut adalah contohnya:
- Gangguan Pada Mulut
Gangguan pada mulut, lidah, atau langit-langit mulut bisa menjadi menyebabkan speech delay. Dalam kondisi yang disebut tongue-tie (lidah terikat), lidah terhubung ke dasar mulut. Kondisi ini juga dapat membuat bayi sulit menyusu. Bayi biasanya sulit menirukan suara tertentu terutama D, L, R, S, T, Z, serta TH.
- Gangguan Bicara dan Bahasa
Anak berusia 3 tahun yang dapat memahami dan berkomunikasi secara non-verbal, tetapi tidak dapat mengucapkan banyak kata mungkin mengalami keterlambatan bicara. Anak yang bisa mengucapkan beberapa kata, tetapi tidak bisa memasukkannya ke dalam frasa yang mudah dimengerti mungkin mengalami keterlambatan bahasa. Beberapa gangguan bicara dan bahasa melibatkan fungsi otak dan mungkin mengindikasikan ketidakmampuan belajar. Anak yang lahir secara prematur menjadi salah satu penyebab keterlambatan bicara dan bahasa. Apraksia pada anak adalah kelainan fisik yang membuat anak sulit mengucapkan suku kata tertentu dan membentuk suara dalam urutan yang benar untuk membentuk kata. Apraksia tidak mempengaruhi komunikasi nonverbal ataupun pemahaman bahasa.
- Kehilangan Pendengaran
Balita yang tidak dapat mendengar dengan baik, atau mendengar ucapan yang terdistorsi, kemungkinan besar mengalami kesulitan dalam membentuk kata-kata. Salah satu tanda gangguan pendengaran adalah anak Anda tidak mengenali seseorang atau objek saat Anda menamainya, tetapi melakukannya jika Anda menggunakan isyarat. Namun, tanda-tanda gangguan pendengaran mungkin sangat tidak kentara.
- Kurangnya Stimulasi
Perkembangan bicara dan bahasa dipengaruhi juga dari faktor lingkungan. Anak dapat belajar berbicara dengan terlibat langsung untuk ikut serta dalam percakapan. Kurangnya stimulasi verbal dapat menghalangi anak untuk melatih kemampuan berbicara.
- Gangguan Spektrum Autisme
Gangguan bicara dan bahasa sering terlihat pada anak dengan gangguan spektrum autisme. Tanda-tanda lain mungkin termasuk:
- Mengulang frasa (echolalia) daripada membuat frasa
- Perilaku berulang
- Gangguan komunikasi verbal dan nonverbal
- Gangguan interaksi sosial
- Regresi bicara dan bahasa
- Masalah Neurologis
Jika anak Anda memiliki gangguan neurologis tentu akan memengaruhi otot yang diperlukan untuk berbicara. Kelainan ini termasuk:
- Cerebral palsy
- Distrofi otot
- Cedera otak traumatis
- Cacat Intelektual
Gangguan bicara dapat terjadi karena cacat intelektual. Jika anak Anda tidak dapat berbicara, itu mungkin disebabkan oleh masalah kognitif daripada ketidakmampuan untuk membentuk kata-kata.
Mengobati Keterlambatan Bicara Pada Anak
Terapi Wicara
Pengobatan lini pertama untuk mengatasi keterlambatan bicara (speech delay) adalah terapi wicara. Terapi ini memberikan hasil yang sangat baik. Kemampuan berbicara anak bisa menjadi normal saat mereka masuk sekolah. Jenis-jenis terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi keterlambatan bicara adalah sebagai berikut.
- Anak dengan Keterlambatan Bicara
Dengan mengajaknya bermain, memperkenalkan hal-hal baru lewat gambar, atau mengggunakan bahasa isyarat yang dimengerti oleh anak dapat merangsang anak untuk berbicara.
- Anak dengan Apraxia
Kesulitan dalam mengucapkan suku kata tertentu biasa disebut dengan apraxia. Terapi ini bertujuan untuk mengajarkan anak dalam mengerti respons pendengaran, visual, dan sentuhan. Terapi ini dilakukan dengan berlatih di depan cermin atau merekam suara anak.
- Anak dengan Kondisi Gagap
Terapi yang dilakukan tentu berbeda dengan kondisi sebelumnya. Terapi dilakukan secara perlahan dengan melatih anak berbicara lebih lambat dan jelas. Gagap pada anak terjadi karena anak terlalu cepat berbicara.
Keterlambatan bicara pada anak perlu diwaspadai sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Nah, untuk mengetahui lebih dalam gangguan bicara pada anak hingga prosedur pelaksanaan terapi wicara, Anda bisa mendiskusikan langsung dengan dokter berpengalaman di bidangnya. Yuk, segera konsultasikan dengan dokter kami melalui layanan yang tersedia di Ciputra Medical Center.
Telah direview oleh dr. Sylvani Gani
Source : https://www.ciputramedicalcenter.com/