Keracunan kehamilan adalah istilah yang tadinya digunakan untuk menyebut preeklamsia pada ibu hamil, atau juga bisa disebut eklampsia.
Kondisi ini dialami oleh sebagian besar ibu hamil, bersalin, dan dalam masa nifas, dan biasanya dimulai pada sekitar dua bulan kehamilan.
Sejauh ini berbagai penelitian belum menemukan penyebab preeklamsia pada ibu hamil secara pasti dan gejalanya sering kali juga tidak terasa.
Bahayanya, kondisi ini lebih berisiko terjadi pada sebagian ibu hamil.
Berikut ini adalah rangkuman seputar informasi mengenai preeklamsia pada ibu hamil. Yuk Moms, disimak!
Pengertian Preeklamsia pada Ibu Hamil
Melansir National Health Service, keracunan kehamilan (preeklamsia dan eklampsia) adalah suatu kondisi yang berpotensi berbahaya dan dapat berkembang dengan sendirinya pada wanita hamil.
Preeklamsia pada ibu hamil terdiri dari tiga tanda:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Protein urine (proteinuria)
- Pembengkakan cairan dalam tubuh (edema)
Preeklamsia pada ibu hamil sering kali disertai komplikasi kehamilan dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain.
Preeklamsia biasanya berkembang setelah 20 minggu (trimester kedua) kehamilan, dimana justru pada ibu hamil dengan tekanan darah telah normal.
Terkadang beberapa dari mereka tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskular atau hipertensi sebelumnya.
Bahkan sedikit saja kenaikan tekanan darah pada ibu hamil bisa menjadi salah satu ciri-ciri preeklamsia.
Jika tidak diobati, preeklamsia pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan fatal selama kehamilan.
Bagi Moms yang didiagnosis dengan preeklamsia terlalu dini, sebaiknya hindari risiko tersebut dengan tindakan pencegahan sebagaimana mestinya.
Ciri-Ciri Preeklamsia pada Ibu Hamil
Preeklamsia pada ibu hamil kadang-kadang berkembang tanpa gejala apapun.
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat berkembang secara perlahan, namun lebih sering terjadi secara mendadak.
Jadi, pemantauan tekanan darah termasuk hal penting dalam perawatan prenatal.
Nah, Moms sebaiknya perlu waspada karena tekanan darah tinggi secara tiba-tiba pada ibu hamil umumnya adalah tanda pertama dari preeklamsia.
Ciri-ciri preeklamsia lainnya dilansir dari WebMD meliputi:
- Kelebihan protein urine pada ibu hamil.(proteinuria) atau tanda-tanda lain masalah ginjal
- Sakit kepala parah.
- Gangguan penglihatan, termasuk melemahnya daya penglihatan sementara, penglihatan kabur atau sensitivitas cahaya.
- Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk di sisi kanan.
- Mual atau muntah.
- Pengeluaran urine menurun.
- Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
- Gangguan fungsi hati.
- Sesak napas, yang disebabkan oleh cairan dalam paru-paru.
- Kenaikan berat badan secara tiba-tiba dan pembengkakan (edema) khususnya di wajah dan tangan sering kali menyertai preeklampsia. Tapi ciri ini juga terjadi pada kebanyakan kehamilan normal, sehingga tidak bisa dianggap gejala utama preeklamsia.
Preeklampsia dapat terjadi sedini 20 minggu setelah kehamilan, tetapi itu jarang terjadi.
Gejala sering dimulai setelah 34 minggu dan dalam beberapa kasus, gejala berkembang setelah lahir, biasanya dalam 48 jam setelah melahirkan dan cenderung menghilang dengan sendirinya.
Source : https://www.orami.co.id/