Karies gigi merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi di seluruh dunia. Meski kebanyakan terjadi pada anak–anak, tetapi remaja dan dewasa juga dapat mengalaminya. Prevelansi penyakit karies atau gigi belubang di Indonesia diperkirakan mencapai 52,3 persen. Karies gigi disebabkan oleh sisa-sisa makanan dan gula pada permukaan gigi yang berubah membentuk asam akibat bakteri. Sebelum hal itu terjadi, mari lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin.
Apabila Sahabat Hermina melihat ada noda kuning kecoklatan atau noda hitam pada gigi, sebaiknya upayakan untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi. Sebab, noda kuning kecoklatan atau noda hitam yang terdapat pada gigi bisa merupakan tanda dari munculnya karies gigi. Saat awal terbentuk, karies gigi mungkin tidak akan menyebabkan rasa sakit. Namun saat noda hitam atau lubang karies semakin besar, risiko untuk alami sakit gigi juga akan semakin besar.
Penyebab Karies Gigi
Karies gigi disebabkan oleh dua faktor utama yaitu bakteri pada mulut dan kadar gula yang tinggi pada makanan. Memiliki bakteri pada mulut adalah hal yang wajar. Kombinasi bakteri, sisa makanan, dan air liur adalah pembentuk plak. Semakin tinggi kadar gula pada makanan, semakin melengket plak. Seiringnya waktu, kerusakan gigi terbentuk saat bakteri pada plak dan tartar mengubah gula menjadi asam.
Asam pada plak mengikis mineral pada enamel luar gigi yang keras. Erosi ini menyebabkan lubang-lubang kecil pada enamel gigi. Karies merusak gigi dan dapat menyebabkan gigi dirawat (endodontic treatment) atau dicabut.
Gejala Karies Gigi
Karies ditandai dengan adanya lubang pada jaringan keras gigi, dapat berwarna coklat ataupun hitam. Gigi berlubang biasanya tidak terasa sakit sampai lubang tersebut bertambah besar dan mengenai sistem syaraf dari gigi tersebut. Pada karies yang cukup dalam, biasanya keluhan yang sering dirasakan pasien adalah rasa ngilu bila gigi terkena rangsang panas, dingin, atau manis.
Bila dibiarkan, karies akan bertambah besar dan dapat mencapai kamar pulpa, yaitu rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila sudah mencapai kamar pulpa, akan terjadi proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang berdenyut. Lama kelamaan, infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi, sehingga dapat terjadi abses.
Source :https://www.herminahospitals.com/