Berbohong, setuju atau tidak bahwa anak-anak wajar kalau melakukan hal tersebut? Biasanya anak akan berbohong ketika mereka memasuki umur 2-4 tahun. Tak dipungkiri lagi semakin bertambahnya usia pada anak semakin seringnya anak untuk berbohong.
Lalu, apa penyebab anak sering berbohong? Benarkah bahwa dengan adanya masalah emosional dapat memicu anak sering berbohong? Sebelum itu orang tua harus paham apa sih masalah emosional. Masalah ini terjadi karena beberapa faktor bisa karena tekanan orang tua, guru, teman-temannya atau korban pembulliyan. Hal ini yang membuat anak menjadai depresi dan terpaksa berbohong demi keselamatan hidupnya. Padahal dari lubuk hatinya anak tidak mau menjadi anak yang suka berbohong. Namun, karena situasi yang menjadi kebiasaan yang membuat anak menjadi sering berbohong.
Selain karena masalah emosional ada juga loh hal yang menyebabkan anak suka berbohong. Apa saja itu, mari simak dibawah ini.
- Ingin menghindar dari hukuman
Faktanya banyak anak yang lebih memilih berbohong ketimbang berkata jujur untuk menghindari hukuman. Karena anak berpikir bahwa berbohong cara terbaik untuk menghindari segala hukuman dan kemarahan orang tua ataupun guru. Alasan ini yang lama-kelamaan menjadi kebiasaan buruk pada anak. - Cari perhatian
Cari perhatian atau disingkat caper ini cara yang banyak sekali dilakukan baik itu pada anak-anak ataupun remaja. Biasanya anak akan menceritakan kisah kehidupan mereka yang menarik secara antusias untuk mencari perhatian pada orang lain atau teman-temannya. Faktor ini yang membaut anak berbohong dalam menceritakan kisah-kisah yang menarik, intinya dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari orang lain. - imajinasi yang terlalu tinggi
Memiliki imajinasi yang tinggi dapat menyebabkan anak menjadi suka berbohong. Karena dalam kondisi ini alam bawahsadar anak anak terhanyut dalam imajinasi, yang membuat anak tidak dapat membedakan mana kenyataan dan juga khayalannya. - Menggapai keinginanya
Sering terjadi dibeberapa kasus, dimana anak akan cenderung berbohong untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Contohnya, berbohing sudah mengerjakan tugas sekolah kepada orang tuanya supaya dia dapat bermain game di handphone.
Jika anak berbohong satu atau dua kali itu masih dianggap wajar. Tapi wajarkah jika anak terlalu sering berbohong? Menurut ahli di Johns Hopkins Medicine: - Seorang anak yang berbohong dan pada saat yang sama mengalami masalah perilaku lainnya. Seperti membakar sesuatu, bersikap kejam kepada orang atau hewan, mengalami masalah tidur, sangat hiperaktif, atau memiliki lebih banyak masalah psikologis.
- Sering berbohong dan tidak memiliki banyak teman, atau tidak ingin bermain dalam kelompok, atau pula terlihat memiliki harga diri yang rendah, dan mengalami depresi.
- Berbohong untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain, dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan.
Semoga penjelasan diatas dapat membantu orang tua sekalian. Dan juga berikan perhatian yang lebih pada anak untuk mencengah anak sering berbohong.
Source : https://site.bantuanak.com/