Penyebab Produksi ASI Menurun

  • Jakarta - Awal melahirkan ASI lancar jaya ya, Bunda. Tetapi, pas perjalanannya kok malah makin seret ya. Apa sih penyebab ASI berkurang biasanya, Bunda? 

    Berbagai faktor memang dapat menjadi penyebab ASI berkurang pada ibu menyusui. Hal ini sebenarnya permasalahan yang wajar selama proses menyusui tetap berjalan dan nutrisi anak tidak terganggu.

    Sebab, ASI akan terus berproduksi sesuai dengan konsep supply & demand. Artinya, selama bayi terus mengisap ketika disusui atau Bunda memompa, ASI akan terus memproduksi sesuai kebutuhan.

    Permasalahannya, seringkali ASI yang berkurang ini berkelanjutan ya, Bunda. Alhasil, ASI Bunda pun semakin seret dan minim. Hmm, kalau sudah begini sih, penyebab ASI berkurang memang perlu diantisipasi.

    Menurut Jody Segrave-Daly, RN, IBCLC, seorang konsultan laktasi, bahwa stres pasca persalinan dapat menunda produksi ASI. Sebuah penelitian melihat bahwa bagaimana stres atau trauma kelahiran seorang ibu dapat memengaruhi pasokan ASI-nya.

    Temuan tersebut menegaskan bahwa semakin lama dan semakin stres persalinan bagi Bunda dan bayi, semakin lambat suplai ASI mereka. Dan juga, ketika seorang ibu kehilangan banyak darah saat melahirkan, hal tersebut juga dapat berdampak pada produksi ASI.

    "Kelelahan yang menyertai kehilangan darah sering mengganggu kemampuan Bunda untuk menggendong dan menyusui bayinya,"ujar Segrave-Daly, seperti dikutip dari laman Romper.

    Segrave menambahkan, penyebab ASI berkurang lainnya yakni adanya riwayat penyakit kronis di mana hal ini dapat menunda produksi ASI. Meski demikian, penyakit kronis tidak berarti seorang ibu tidak bisa menyusui dengan sukses. Bunda dapat mendiskusikannya dengan dokter dan para profesional laktasi lainnya.

    Melansir dari Utswmed, beberapa penyebab ASI berkurang yang sering tidak disadari juga disebabkan berbagai faktor ya, Bunda. Berikut ini beberapa diantaranya dimana dapat memengaruhi ketersediaan ASI:

    1. Merasa stres atau cemas

    Stres merupakan pembunuh nomor satu pasokan ASI terutama dalam beberapa minggu pertama usai melahirkan. Antara kurang tidur dan penyesuaian dengan jadwal bayi, peningkatan kadar hormon tertentu seperti kortisol dapat secara dramatis mengurangi suplai ASI. Waspadai hal ini ya, Bunda, dan kelola stres Bunda dengan bijak.

    2. Memberikan susu formula

    Setelah bayi lahir, payudara bekerja berdasarkan sistem supply & demand. Pemberian ASI eksklusif mendorong permintaan yang lebih tinggi sehingga payudara menghasilkan lebih banyak ASI. Namun, melengkapi dengan pemberian susu formula untuk beberapa kali menyusui setiap hari akan memberi tahu tubuh bahwa ia tidak perlu memproduksi susu sebanyak itu dan persediaan ASI pun akan mulai berkurang.

    3. Makan atau minum terlalu sedikit

    Tergoda untuk berdiet lebih awal untuk menurunkan berat badan ekstra pasca persalinan sebaiknya perlu Bunda buang jauh-jauh ya. Meskipun diet itu penting, pastikan Bunda tetap makan cukup untuk mengisi 500 kalori yang dibakar menyusui setiap harinya. Pertimbangkan untuk makan camilan sehat seperti apel, oatmeal, dan lainnya guna memenuhi gizi seimbang selama menyusui.

     

    4. Sakit

    Hanya terkena virus seperti flu, pilek, atau virus perut tidak akan mengurangi suplai ASI. Namun, gejala terkait kelelahan, diare, muntah, atau penurunan nafsu makan pasti dapat memengaruhinya. Mintalah bantuan orang di rumah ketika sakit, sehingga Bunda dapat terus memproduksi ASI yang cukup untuk menyusui atau memompa ASI untuk buah hati.

     

    Source : https://www.haibunda.com/