Mengenali Gejala Masuk Angin Pada Anak

  • Istilah masuk angin memang tidak ada dalam dunia medis. Namun, kondisi ini mengarah pada gejala-gejala tertentu yang mengganggu aktivitas, seperti tidak enak badan, badan pegal-pegal, meriang, dan sakit kepala.

    Masuk angin pada orang dewasa menjadi gangguan yang cukup sering terjadi. Nah, bagaimana dengan bayi? Apakah Si Kecil juga bisa mengalami masuk angin?

    Faktanya, baik orang dewasa maupun anak-anak dapat mengalami kondisi masuk angin. Gejalanya bisa saja berbeda. Lalu, bagaimana cara untuk mengatasinya? Tidak perlu panik, ya, Moms. Ketahui ciri bayi masuk angin dan penanganannya berikut ini.

     

    Masuk Angin pada Bayi

    Ciri bayi masuk angin sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Dilansir dari laman Kids Health, gejala masuk angin pada anak-anak bisa berupa rasa geli di tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, hingga bersin-bersin. Lebih lengkapnya, yaitu:

    1. Menjadi Rewel

    Bayi yang mengalami masuk angin mungkin akan merasa tubuhnya sangat lelah, sakit tenggorokan, demam ringan, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan. Beberapa gejala ini akan membuat bayi menjadi rewel, terlebih lagi karena ia belum bisa menyampaikan yang dirasakannya secara langsung.

    Jika bayi terus-menerus menangis dan rewel, jangan ikut panik, ya, Moms. Sebaiknya lakukan cara-cara yang mampu menenangkan dirinya. Bayi sedang merasa tubuhnya tidak enak badan sehingga ia menjadi lebih rewel. Maka, tugas Moms adalah membuatnya merasa nyaman dan aman.

    Caranya bisa dengan membedong bayi. Bungkus bayi Moms dengan selimut besar dan tipis untuk membantunya merasa aman. Selain memberikan rasa seperti dipeluk, membedong bayi juga bisa membuatnya menjadi tidak terlalu dingin. Pastikan posisi bayi tepat, kain tidak terlalu tebal, dan tidak terlalu ketat saat membedongnya.

    Moms juga bisa menggendong bayi di lengan dan letakkan tubuhnya di sisi kirinya untuk membantu pencernaan atau perutnya mendapatkan dukungan atau ditopang. Gosok punggung Si Kecil dengan lembut. Jika bayi Moms tertidur, ingatlah untuk selalu membaringkannya di boks bayi di punggungnya.

     

    2. Enggan Menyusu

    Sebaiknya orang tua harus peka terhadap setiap gejala yang ditunjukkan oleh bayi. Ketika ia enggan menyusu atau makan (jika sudah MPASI), disertai dengan hidung tersumbat, hingga demam ringan, sebaiknya lakukan penanganan yang tepat.

    Sebab, masuk angin pada bayi bisa menyebabkan ia kehilangan nafsu makan. Ketika bayi enggan menyusu, Moms bisa melakukan kontak kulit ke kulit dan pijat bayi.

    “Caranya termasuk lebih sering melakukan kontak kulit ke kulit, yang sering menyebabkan bayi spontan menempel. Selain itu, pijat bayi secara teratur untuk merangsang dan mempertahankan produksi ASI,” kata Jacki Glover, konsultan laktasi dari Lethbridge, Alta, seperti dikutip dari Todays Parent.

    Bayi juga perlu diperiksa untuk kemungkinan masalah yang mungkin memengaruhi kemampuannya untuk menyusui. Jika bayi enggan menyusu selama beberapa hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahli laktasi atau dokter anak.

    3. Mual hingga Muntah

    Apakah Moms pernah melihat bayi tiba-tiba muntah? Ternyata, gejala ini juga bisa mengindikasikan masuk angin pada bayi. Alasannya, perut Si Kecil terasa tidak enak sehingga membuat ia mual dan ingin muntah.

    "Kadang-kadang, beberapa gejalanya termasuk mual dan muntah. Biasanya, itu lebih berhubungan dengan lendir yang mereka telan, dan mengganggu perut mereka," kata Dr. Ryan Tomlinson, dokter anak, mengutip The Iowa Clinic.

    4. Demam

    Bayi yang masuk angin juga bisa mengalami demam. Namun, kondisi ini akan sedikit berbeda dengan bayi yang baru lahir. Suhu dubur di atas 38 derajat Celcius pada bayi yang baru lahir merupakan keadaan darurat.

    Moms, demam pada anak usia dua bulan dan lebih muda harus segera diperiksa ke dokter, bahkan ketika penyebabnya adalah pilek, demam pada usia muda bisa menjadi berbahaya dan harus segera diobati.

    5. Diare

    Ciri bayi masuk angin yang juga sering terjadi adalah diare. Kondisi ini disebabkan karena kelompok mikroorganisme tertentu bisa menyebabkan masalah pernapasan dan gastrointestinal (GI), yang menjadikan diare sebagai gejala umum.

    Melansir dari jurnal Paediatrics & Child Health, disebutkan bahwa jika seorang anak mengalami masuk angin, itu bukan pertanda sistem kekebalan tubuh yang lemah. Melainkan, Si Kecil hanya terpapar banyak virus. Jadi, apa yang diharuskan ketika bayi mengalami diare?

    Pastikan Si Kecil minum cukup banyak cairan untuk membantunya meredakan gejala diare dan mencegah dehidrasi. Tetap berikan si kecil ASI atau susu formula seperti biasanya.

    Dikutip dari American Academy of Pediatrics, salah satu cara untuk mencegah dehidrasi pada bayi akibat diare adalah memberikannya banyak minum. Bila Si Kecil masih dalam masa ASI eksklusif, Moms bisa menyusuinya lebih sering lagi.

    Namun, hal yang penting untuk diperhatikan adalah hindari memberikan air selain ASI bila sang buah hati masih di bawah usia 6 bulan ya, Moms. Hal ini bisa menggagalkan ASI eksklusif.

    6. Susah Tidur

    Ketika bayi masuk angin, ia akan merasa tubuhnya tidak terasa nyaman. Hal ini yang membuatnya menjadi rewel sehingga kesulitan tidur di malam harinya. Coba lakukan beberapa cara ini untuk mengatasinya.

    Moms bisa membedongnya terlebih dulu sebelum meletakkannya ke tempat tidur. Selain itu, bayi sebaiknya harus tidur di kamar bersama Moms sebagai cara mengatasi bayi susah tidur, tetapi tidak dalam kasur yang sama.

    Tempatkan bayi sendirian di tempat tidur bayi, buaian atau struktur lain yang dirancang untuk bayi, setidaknya selama enam bulan, dan jika mungkin, hingga satu tahun.

    7. Bersendawa

    Bersendawa juga bisa menjadi salah satu ciri bayi masuk angin. Sebenarnya, penyebab umum dari permasalahan gas pada tubuh Si Kecil ini adalah tangisan berlebihan yang mengisi perut Si Kecil dengan udara dan sembelit. Saluran pencernaan yang belum matang pada bayi juga bisa menyebabkan bayi bersendawa.

    Bersendawa memungkinkan beberapa gas keluar dari perut sejak dini. Sementara itu, sisanya bergerak dari usus besar ke rektum, di mana ia dikeluarkan terutama melalui gerakan usus atau kentut. Ketika gas tidak mengalir dengan mudah, gas itu terkumpul di saluran pencernaan dan menyebabkan kembung serta tidak nyaman.

    Moms bisa melakukan pijat bayi untuk mengurangi gejala sendawa pada bayi. Teknik pijat bayi yang paling mudah untuk dilakukan adalah memegang pinggang Si Kecil dengan kedua ibu jari di tengah perutnya.

    Kemudian, tarik kedua ibu jari ke sisi samping perutnya atau berlawanan arah secara bersamaan. Lakukan terus dengan posisi yang turun perlahan hingga sampai pada titik dekat pinggul Si Kecil.

    Penting untuk diperhatikan, sebelum Moms mulai memijat, sebaiknya selalu periksa dan minta izin pada Si Kecil untuk memijatnya.

     

    Itulah ciri-ciri bayi masuk angin dan cara untuk mengatasinya. Umumnya, masuk angin bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, apabila bayi sudah mengalaminya selama berhari-hari dan gejala yang muncul semakin beragam, sebaiknya segera bawa ke dokter, ya, Moms!

     

    Source: https://www.google.com/