Lakukan Hal Ini Jika Bayi Sering Gumoh

  • Apakah usai menyusu, Si Kecil tiba-tiba mengeluarkan kembali cairan susu dari mulutnya?
    Kondisi yang mirip seperti muntah ini disebut gumoh. Meski mirip, gumoh berbeda dengan
    muntah.
    Muntah terjadi ketika ada dorongan dan kontraksi yang kuat dari otot perut untuk
    mengeluarkan isi lambung. Hal ini bisa terasa menyakitkan.
    Sementara, saat gumoh, kondisi saat susu mengalir dengan mudah keluar tanpa tekanan dari
    perut bayi. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan sendawa, tersedak, batuk, menangis,
    atau ketika bayi menolak makanan.
    Penyebab Bayi Sering Gumoh
    Gumoh pada bayi bisa terjadi ketika ia terlalu banyak menelan udara saat menyusu atau terlalu
    banyak minum susu. Dalam istilah medis, gumoh disebut dengan refluks.
    Saat menyusu, cairan ASI atau susu formula akan ditelan melalui mulut, lalu turun ke
    kerongkongan dan ke lambung. Nah, di antara kerongkongan dan lambung, ada cincin otot yang
    akan menutup ketika susu sudah masuk ke dalam lambung, untuk mencegahnya naik kembali ke
    kerongkongan.
    Namun, saat bayi masih berusia beberapa minggu hingga 5 bulan, cincin otot tersebut belum
    bisa menutup dengan sempurna, sehingga memungkinkan susu kembali ke kerongkongan dan
    keluar melalui mulut. Hal inilah yang kemudian menyebabkan bayi gumoh.
    Gumoh biasa terjadi pada bayi yang usianya baru beberapa minggu. Soalnya, pada usia ini,
    pencernaan bayi belum berkembang sempurna. Namun, seiring dengan bertambahnya usia
    bayi, intensitas gumoh akan berkurang dan berhenti dengan sendirinya, umumnya di sekitar usia
    4−5 bulan.
    Tips Mengatasi Bayi Sering Gumoh
    Gumoh termasuk kondisi yang umum dialami oleh bayi yang sehat dan kebanyakan tidak
    membutuhkan penanganan khusus. Jika Si Kecil sering mengalami gumoh, Bunda bisa mencoba
    beberapa tips di bawah ini:
    ? Jangan memberikan susu kepada bayi secara berlebihan. Sebaliknya, Bunda lebih
    disarankan untuk memberi susu dalam jumlah sedikit tapi sering.
    ? Pastikan posisi tubuh Si Kecil dalam keadaan tegak saat ia menyusu. Kemudian, tahan
    tubuh bayi masih dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah ia selesai menyusu.
    ? Sendawakan Si Kecil tiap usai menyusu.
    ? Tunggu setidaknya 30 menit setelah menyusu, sebelum memberi tekanan pada
    perutnya. Misalnya, jika Bunda ingin memakaikan seat belt di kursi mobil khusus bayi.

    ? Jika bayi minum dari ASI perah atau susu formula menggunakan botol, pilih dot dengan
    lubang yang tidak terlalu besar. Ini berguna untuk mencegah susu keluar dalam jumlah
    banyak.
    ? Jika bayi minum ASI ekslusif, Bunda bisa mengurangi konsumsi produk-produk yang
    terbuat dari susu, seperti keju dan yoghurt. Ini karena makanan atau minuman tertentu
    yang Bunda konsumsi dapat membuat Si Kecil jadi lebih sering gumoh.
    Kapan Gumoh Harus Dikonsultasikan ke Dokter?
    Umumnya, gumoh memang tidak berbahaya dan tidak memengaruhi kesehatan bayi. Namun,
    tetap ada sejumlah gejala yang harus diwaspadai. Sebaiknya bawa Si Kecil ke dokter jika sering
    gumoh dan disertai gejala berikut ini:
    ? Gumoh yang keluar lebih dari 2 sendok makan
    ? Gumoh disertai dengan berat badan yang tidak kunjung naik atau justru turun
    ? Gumoh bercampur cairan berwarna hijau, kuning, cokelat, atau bercampur darah
    ? Popok Si Kecil tampak jarang penuh dan tidak sebasah biasanya
    ? Terlihat lelah dan lesu
    ? Tampak sesak napas
    ? Rewel dan tidak mau menyusu
    ? Gumoh disertai semburan kuat seperti muntah
    ? Tidak kunjung berhenti hingga usianya 6 bulan
    Merasa cemas saat melihat Si Kecil sering gumoh merupakan hal yang wajar. Namun, dengan
    mengetahui penyebab dan cara mengatasinya, kekhawatiran Bunda diharapkan bisa berkurang.
    Jika Bunda masih memiliki pertanyaan lain seputar muntah, gumoh, atau seputar tumbuh
    kembang Si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter ya.
    Source: alodokter.com