Manfaat Menstimulasi Bayi Melalui Pijatan

  • manfaat sentuhan Moms pada bayi terbilang luar biasa. Sentuhan adalah kontak pertama yang
    terjadi setelah bayi lahir dari dalam kandungan. Cukup melalui sentuhan dan aroma tubuh, bayi sudah
    bisa mengenali dan membangun intimasi dengan Moms nya. Salah satu langkah memaksimalkan
    sentuhan ini dapat dilakukan melalui relaksasi atau pijatan.

     
    Melansir laman Kemenkes RI, pijatan pada bayi dianjurkan sebagai salah satu upaya stimulasi dini pada
    anak, khususnya pada usia 0-2 tahun. Stimulasi ini penting pada usia balita dan prasekolah yang
    dikembangkan dalam kegiatan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) yang
    dicanangkan Kemenkes.
    Kemenkes RI pun telah mengeluarkan pedoman stimulasi pijat bagi anak di bawah usia 2 tahun atau
    yang dikenal dengan pedoman BADUTA pada 2016 lalu. 
    Dokter Spesialis Anak RSIA Moms Jakarta Dimple Nagrani mengibaratkan sentuhan dan pijatan sebagai
    ‘obat’ alami saat anak didera sakit.
    Menurut Dimple, selain berfokus pada langkah pengobatan dari dalam, memijat bayi saat sakit
    membantu membangun kedekatan yang lebih intens lewat kepekaan indera, salah satunya dengan
    melakukan sentuhan sebagai bentuk afeksi.
    berpengaruh juga ke hubungan sosialnya hingga dewasa. Mereka akan memiliki rasa menghargai orang
    lain,” kata Dimple.
     Secara umum, Dimple merangkum beberapa manfaat pijatan untuk bayi. Selain bisa menjadi sarana
    bonding atau membangun kedekatan, pijat pada bayi telah teruji mampu meningkatkan perkembangan
    otak dan daya tahan tubuh ada anak.
    Selain itu, pijat juga bisa menstimulasi peningkatan berat badan dan mengoptimalkan kualitas tidur di
    kecil. Permasalahan pada pencernaan pada bayi juga bisa diminimalisir dengan melakukan pijatan ini.
     
    Tidak hanya bagi bayi, keuntungan memijat si kecil juga berdampak positif bagi sang Moms . Dimple
    mengatakan, Moms yang rutin melakukan kontak fisik intens seperti memijat anaknya bisa mendorong
    hormon oksitosin yang mampu menurunkan angka depresi post partum hingga berdampak pada
    peningkatan produksi ASI. 
    Source: hypeabil.com

    Artikel 5