Gejala Cacar Air pada Bayi
"Cacar air pada bayi memiliki indikasi lebih serius dibandingkan anak-anak," ujar dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit & Kelamin RS Pondok Indah, Puri Indah.
"Ada risiko menyebabkan kematian jika tak ditangani dengan cepat," lanjutnya.
Berbeda dengan cacar pada anak yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Ibu mungkin belum mengetahui seperti apa gejala dari penyakit cacar pada bayi.
ada beberapa jenis gejala cacar air pada bayi yang biasa dialami.
1. Cacar Air Tampak Muncul Secara Acak
Cacar pada bayi disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang memiliki waktu inkubasi 10 hingga 21 hari.
Ini berarti Si Kecil mungkin baru mulai menunjukkan gejala cacar air 10 hingga 21 hari setelah terkena virus, itulah sebabnya cacar air mungkin akan agak mengejutkan Ibu.
2. Gejala Awal Cacar Air Mirip Flu
Mungkin sulit untuk mengatakan bahwa cacar air pada bayi terjadi sebelum ruam muncul.
Karena gejala pertama cacar air yang mungkin dialami bayi sangat mirip dengan flu biasa.
Gejala-gejala awal ini dapat berlangsung selama 1 hingga 2 hari sebelum ruam merah muncul pada cacar pada bayi.
Dalam beberapa kasus, Si Kecil tidak akan mengalami gejala awal ini dan mungkin hanya mengalami ruam.
Ruam dan gatal adalah gejala yang paling umum terlihat dari cacar pada bayi.
Tubuh akan terinfeksi virus selama sekitar tujuh hingga 21 hari sebelum ruam dan gejala lainnya timbul.
Bahkan, Si Kecil bisa menularkan virus tersebut kepada teman-temannya hingga 48 jam sebelum ruam kulit mulai terjadi.
Gejala non-ruam dapat berlangsung beberapa hari seperti demam, sakit kepala dan kehilangan selera makan.
3. Proses Gejala Timbul
Ada beberapa fase gejala cacar air pada bayi sebelum dinyatakan pulih.
Pertama, kulit Si Kecil akan terlihat memiliki benjolan merah atau merah muda di seluruh tubuh.
Kemudian benjolan tersebut terisi cairan yang mudah pecah.
Setelah itu, pecahan benjolan tersebut akan menjadi berkerak, berkeropeng, dan mulai sembuh.
Benjolan baru akan terus muncul sepanjang infeksi. Ruam ini mungkin sangat gatal, terutama sebelum keropeng.
Jaga agar Si Kecil tetap di rumah dan tidak menyebarkan virus lebih banyak, ya.
Butuh tujuh hingga 14 hari untuk menghilang bekas cacar air pada bayi hilang sepenuhnya.
Penyebab Cacar Air pada Bayi
Sebenarnya, penyebab dari cacar air pada bayi bisa bervariasi. Berikut beberapa hal yang umum terjadi, meliputi:
1. Infeksi Virus
Virus varicella-zoster (VZV) adalah penyebab infeksi cacar air pada bayi. Sebagian besar kasus terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.
Virus ini dapat menyebar melalui air liur, batuk, bersin dan kontak dengan cairan dari cacar air yang pecah.
Kemudian, virus tersebut akan terus menyebar dan menguat saat sistem kekebalan tubuh Si Kecil sedang melemah.
Ada faktor risiko terhadap penyakit cacar air pada bayi, terutama karena Si Kecil belum pernah menderita cacar air atau jika belum melakukan vaksinasi cacar air.
2. Melalui Air Liur
Virus cacar air sangat mudah menular yakni virus varicella-zoster.
Virus yang menyebabkan cacar air ini mudah menyebar melalui kontak dekat.
Virus hidup dalam tetesan air yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin, dan juga terdapat dalam air liur dan lendir.
Bayi juga dapat tertular cacar air dengan bersentuhan dengan cairan dari lepuh cacar air.
3. Kehamilan
Cacar pada bayi dapat ditularkan dalam kehamilan.
Jika seorang wanita hamil terkena cacar air setelah 36 minggu kehamilan, dalam kasus yang jarang terjadi, bayi yang baru lahir dapat terinfeksi dan dilahirkan dengan cacar air.
cacar air menyebar dengan mudah, dan paling menular pada hari sebelum ruam muncul.
4. Cairan Cacar
Cacar air dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan virus.
Si Kecil bisa terkena cacar air jika menyentuh benjolan atau cairan dari benjolan cacar air.
Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran virus cacar air dari orang ke orang adalah mengasingkan orang yang terinfeksi.
Hal yang bisa dilakukan yakni dengan berpisah kamar untuk sementara waktu agar tidak tertular.
Penularan Cacar Air pada Bayi
Adapun cara penularan yang sering terjadi yakni seperti:
1. Pernapasan
Cacar pada bayi hidup di saluran pernapasan dan mata.
Ini sangat menular pada orang yang sebelumnya belum pernah diimunisasi cacar air, lho.
Ibu juga bisa terkena cacar air jika menyentuh air liur orang yang terkena cacar air.
Virus akan memasuki tubuh melalui hidung atau mulut dan dapat membuat orang mengalami hal yang serupa.
2. Belum Divaksinasi
Karena itu, penderita cacar air harus menghindari kontak dengan bayi di bawah usia 1 tahun atau anak-anak yang lebih tua yang belum diimunisasi untuk melawan cacar air.
Mereka yang tinggal dalam jarak dekat sangat rentan, seperti halnya anak-anak yang tidak diimunisasi, serta ibu hamil dengan cacar air, juga dapat menularkan virus ke bayinya.
3. Melalui Udara
Selain itu, cacar pada bayi juga dapat menyebar melalui udara jika Si Kecil berada di dekat seseorang dengan cacar air yang batuk atau bersin.
Virus tersebut tinggal di dalam tubuhnya selama 10–21 hari sebelum gejala yang lebih jelas terlihat.
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti bayi baru lahir dan mereka yang hidup dengan HIV, mungkin memiliki masa inkubasi yang sedikit lebih lama.
Cara Mengobati Cacar Air pada Bayi
Kebanyakan bayi yang didiagnosis dengan cacar air akan disarankan untuk mengelola mengobati sendiri gejala yang dialami.
Ini dilakukan sambil menunggu virus dapat dilawan dengan sistem kekebalan tubuh Si Kecil.
Berikut beberapa tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengobati cacar air pada bayi:
1. Mengasingkan Diri
Untuk mencegah penyebaran virus, Ibu diminta untuk menjaga anak di rumah saja.
Ibu mungkin bertanya-tanya, apakah memberikan vaksin saat anak sudah terkena cacar air masih bermanfaat?
Sayangnya, vaksinasi setelah anak menunjukkan gejala cacar air tidak akan memberikan pengaruh.
Bila sudah timbul gelembung cacar air, berarti anak tersebut sudah tertular 3-7 hari yang lalu.
"Virus cacar air sudah berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh anak," ujar Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.
"Oleh karena itu, vaksinasi cacar air tidak dapat menghentikan proses tersebut," lanjutnya.
2. Gunakan Obat Gatal
Dokter mungkin akan meresepkan obat anthistamin atau salep topikal.
Umumnya, Ibu dapat membelinya tanpa resep untuk membantu meringankan rasa gatal pada Si Kecil.
Ibu juga dapat menenangkan kulit gatal Si Kecil dengan memandikannya dengan air hangat, mengoleskan losion tanpa aroma, dan mengenakan pakaian ringan dan lembut.
3. Konsumsi Obat Antivirus
Dokter juga mungkin akan meresepkan obat antivirus jika mengalami komplikasi dari virus atau berisiko terhadap efek samping.
Obat ini tidak menyembuhkan cacar air, hanya membuat gejalanya tidak terlalu parah dengan memperlambat aktivitas virus.
Ini akan memungkinkan sistem kekebalan tubuh pulih lebih cepat.
Penting diketahui, bila bayi menggaruk pada benjolan cacar airnya, dapat berpotensi meningkatkan infeksi jika bakteri masuk ke dalam di mana kulit telah rusak.
Bahkan, ini bisa secara permanen melukai kulitnya.
4. Hindari Menggaruknya
Selama sakit, hindari menggaruk ruam atau gelembung air yang muncul di kulit, ya.
"Apabila digaruk, ruam atau gelembung cacar air tersebut dapat meninggalkan bekas luka di kulit," terang dr. Caessar Pronocitro, Sp. A, M.Sc, Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.
"Bekas luka ini tampak lebih cekung dari sekitarnya," tambahnya.
5. Jaga Kukunya Tetap Bersih dan Pendek
Pastikan kuku Si Kecil dipotong dan bersih sebagai langkah pertama yang harus diambil untuk mencegah goresan dan cara mengobati cacar air pada bayi.
Kuku yang lebih panjang lebih mungkin untuk dapat merusak kulit, membuka kemungkinan infeksi.
Risiko infeksi bahkan lebih tinggi jika kuku-kuku itu kotor, karena akan ada kotoran dan bakteri langsung ke kulit yang rusak.
6. Tutupi Tangan dengan Sarung Tangan
Kadang-kadang mungkin Ibu perlu memakaikan sarung tangan di tangan bayi jika memotong kukunya terbukti sulit.
Ini sebagai cara mengobati cacar pada bayi yang bisa dilakukan seterusnya.
Cukup sulit bagi bayi untuk tetap menjaga tangannya diam ketika merasa gatal-gatal di tubuhnya.
Bahkan, Si Kecil masih menggaruk di tempat yang sama setelah kukunya dipotong.
Jika Ibu tidak memiliki sarung tangan, sepasang kaus kaki bersih juga bisa digunakan sebagai alternatif.
7. Gunakan Kalamin untuk Kurangi Rasa Gatal
cara selanjutnya agar cacar air cepat kering adalah gunakan losion kalamin.
Losion kalamin dapat membantu mengurangi rasa gatal karena luka cacar air yang dialami Si Kecil.
Dokter anak, Karen Gill, MD mengungkapkan losion ini mengandung senyawa yang dapat menenangkan kulit termasuk zinc oxide.
Bila rutin digunakan, maka cacar air pada bayi akan cepat kering karena terhindar dari garukan tangan.
Sebagian besar apotek akan menjual losion kalamin, yang dapat langsung dioleskan ke bagian yang gatal. Ini juga dapat membantu mengeringkan bintik-bintik sehingga cepat kering.
Caranya, gunakan jari bersih atau kapas, kemudian oleskan losion ke area kulit yang gatal.
Hindari pemakaian losion bila cacar air pada bayi berada di sekitar mata.
8. Jaga Bayi Tetap Terhidrasi
Pastikan Si Kecil mendapat cukup cairan, karena kondisi cacar pada bayi dapat menyebabkan suhu tinggi pada bayi.
Ini secara tak sadar, dapat menyebabkan Si Kecil kehilangan cairan melalui keringat dan pernapasannya lebih berat.
"Ibu perlu memastikan bayi minum cukup cairan, lebih baik air putih, untuk menghentikan Si Kecil dari dehidrasi," terang dr. Caessar.
Cara mengobati cacar air pada bayi ini adalah langkah yang mudah namun perlu rutin dilakukan.
9. Mandi Oatmeal
"Mandi tetap harus dilakukan apabila terjadi cacar pada bayi. Sebab jika tidak, akan beresiko menginfeksi kulitnya lebih parah," ujar dr. Caessar.
Mirip dengan kalamin, oatmeal dapat melindungi kulit dari iritasi dan mengurangi rasa gatal karena kondisi cacar air pada bayi.
Jenis oatmeal terbaik untuk digunakan adalah oatmeal koloid, yang ditumbuk halus dan larut dalam air panas.
Jika Ibu tidak dapat menemukannya, Ibu dapat menggiling bubur gandum biasa dalam blender atau pengolah makanan.
Memasukkan beberapa sendok soda bikarbonat ke dalam air hangat juga dapat memiliki efek menenangkan yang serupa.
Setelah mandi, tepuklah lembut bayi dengan handuk dan hindari menggosoknya sampai kering.
Karena menggosoknya dapat menyebabkan iritasi atau bahkan merusak kulit karena kondisi cacar air yang dimiliki Si Kecil.
10. Gunakan Obat Penghilang Rasa Sakit
Obat penghilang rasa sakit (parasetamol) dapat membantu meringankan beberapa gejala yang disebabkan oleh cacar air pada bayi, seperti mengurangi iritasi kulit dan demam.
Parasetamol yang bisa dipakai untuk mengobati cacar air yakni dalam bentuk cair atau tablet yang larut (tablet yang larut dalam air).
Hal ini untuk membuatnya lebih mudah dicerna pada Si Kecil.
Ingat bahwa beberapa obat yang dijual bebas (seperti aspirin) mungkin tidak cocok untuk bayi dan anak kecil.
Jadi jika Ibu tidak yakin, bicarakan dengan apoteker atau dokter umum sebelum mengobati cacar pada bayi.
11. Rajin Cuci Tangan
Cara mengobati agar cacar air pada bayi cepat kering adalah dengan mencuci tangan.
Menurut dokter anak, Dr. Vandan H Kumar, penderita cacar air, cuci tangan harus dilakukan dengan sering dan benar guna membatasi penyebaran virus.
12. Pantau Suhu Tubuh Bayi
Cara selanjutnya agar luka cacar pada bayi cepat kering adalah pantau suhu tubuh bayi.
Hal ini disebabkan panas serta keringat saat demam akan membuat tubuh lebih gatal dan memperlambat proses keringnya luka cacar air.
13. Minyak Esensial
Cara selanjutnya untuk mengobati luka cacar pada bayi cepat kering adalah dengan minyak esensial.
Ibu bisa menggunakan minyak cendana yang terkenal sebagai minyak esensial untuk menenangkan kulit.
Bahkan, kandungan ini juga digunakan dalam sejumlah salep atau losion.
Caranya, gunakan sedikit minyak tersebut dengan menggunakan kapas atau cotton buds, kemudian oleskan sedikit demi sedikit untuk meredakan iritasi akibat gatal cacar air.
Tetapi, ingat untuk konsultasikan ke dokter bila hendak menggunakan ini untuk mengobati cacar Si Kecil.
Source : orami.co.id