Bayi yang baru lahir memiliki kondisi kulit yang sangat halus dan lembut. Hal ini membuat kulit bayi yang baru lahir tidak bisa sembarang bersentuhan dengan bahan kimia, produk perawatan kulit bayi, pewarna pakaian, wewangian, deterjen, dan bahkan air untuk mandi. Selain itu, penting bagi orang tua untuk memahami cara merawat kulit baru lahir.
Kulit bayi yang baru lahir mudah mengering, lecet, muncul ruam popok, atau iritasi. Maka dari itu, ayah dan ibu harus berhati-hati saat mengaplikasikan senyawa kimia tersebut ke kulitnya. Lantas, bagaimana sebaiknya merawat kulit bayi yang baru lahir? Ini ulasannya!
Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir
Untuk merawat kulit bayi baru lahir tetap sehat dan terawat, berikut cara yang bisa dilakukan:
1. Hindari Terlalu Sering Memandikan Bayi
Pada tubuh bayi baru lahir, biasanya tidak terlalu kotor sehingga tidak perlu terlalu sering memandikannya. Jika orangtua terlalu sering memandikannya, seperti lebih dari tiga kali dalam seminggu, maka ini bisa menghilangkan kadar minyak alami pada tubuhnya. Perlu diketahui, minyak alami tubuh bayi bisa menjaga kulit bayi dari kekeringan.
Selama berusia sebulan atau lebih, ayah dan ibu bisa membersihkan tubuh bayi dengan mengelapnya saja menggunakan handuk basah sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Untuk area kelami bisa dibersihkan dengan sedikit air atau disertai sabun dan usap bagian luarnya saja. Hindari juga menggunakan sabun batangan, gunakan sabun cair yang lembut untuk menjaga kelembaban kulit bayi.
2. Pilih Produk yang Aman untuk Bayi
Sampai bayi berusia sekitar satu tahun, sebaiknya gunakan sabun dan sampo yang diformulasikan khusus untuk bayi. Umumnya produk bayi tidak beracun, tidak mengandung atau sedikit pewarna, deodoran, alkohol, dan bahan lain yang bisa berbahaya bayi kulit bayi.
Pastikan orangtua selalu cermat melihat komposisi produk perawatan kulit bayu. Pahami juga bahwa beberapa sabun bayi memang tidak memiliki banyak busa seperti sabun pada umumnya. Namun itu tidak berarti bayi jadi tidak bersih saat dimandikan dan tidak perlu mengambil sabun dalam jumlah banyak.
3. Hindari Menggunakan Bedak Bayi
Para ahli merekomendasikan bahwa bedak bayi tidak perlu digunakan. Karena partikel bedak dapat terhirup dan masuk ke dalam paru-paru bayi. Hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan.
4. Batasi Paparan Sinar Matahari Langsung
Bayi berusia di bawah usia 6 bulan disarankan untuk tidak terkena sinar matahari secara langsung, khususnya pada pukul 1- hingga 4 sore. Namun jika terpaksa harus membawanya keluar rumah dan terpapar matahari, sebaiknya oleskan tabir surya khusus bayi terlebih dulu ke kulit yang tidak tertutup pakaian.
Gunakan tabir surya dengan SPF 15 yang mengandung titanium dioxide atau zinc oxide. Oleskan setiap dua jam atau setiap kali dia mulai berkeringat.
5. Lembabkan Kulit Bayi
Cara merawat kulit bayi lainnya adalah dengan melembapkan kulitnya dengan mengoleskan pelembap bebas wewangian setelah mandi. Hal ini bertujuan untuk menghindari kulit menjadi kering. Daripada menggunakan lotion, sebaiknya gunakan produk pelembap jenis krim. Karena pelembap jenis lotion lebih memungkinkan mengiritasi kulit bayi kamu.
6. Bersihkan Area Lipatan
Meskipun pelembap atau losion bayi direkomendasikan, namun area lipatan kulit tidak boleh lembap. Kelembapan yang tertahan di area lipatan rentan terhadap ruam kulit. Hal ini bisa menjadi masalah kulit. Untuk mencegah ruam, gesekan, dan pengelupasan kulit, bersihkan semua lipatan kulit dua kali sehari.
7. Cegah Ruam Popok
Cara merawat kulit bayi selanjutnya dengan mencegah terjadinya ruam popok. Ruam popok sangat wajar terjadi pada bayi. Bayi yang mengalami ruam popok ditandai dengan muncul bercak kemerahan, bintik-bintik jerawat atau luka lecet pada area popok.
Untuk mencegahnya, kamu disarankan untuk sering mengganti popoknya ketika sudah basah atau kotor karena feses. Kamu juga perlu memastikan kulit bayi kamu sudah benar-benar kering sebelum memakaikan popok.
8. Merawat Kulit Kepala Bayi
Kulit kepala bayi baru lahir sering terlihat kering atau mengelupas seperti ketombe. Bahkan kulit kepala bayi yang baru lahir dipenuhi oleh bercak pengerasan kulit seperti sisik berwarna kekuningan, tebal, dan disertai minyak. Kondisi kulit kepala seperti ini tidak berbahaya dan akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan.
Untuk mengatasinya, orangtua bisa mengikis kondisi tersebut dari kepalanya dengan cara mencuci rambutnya menggunakan sampo khusus bayi setiap hari. Pijat lembut kepala bayi untuk membantu membuang sisik tersebut. Kemudian, sisir rambut menggunakan sisir khusus bayi untuk menghilangkan sisik. Setelah itu, bilas kepalanya dengan air bersih.
9. Pilih Deterjen Khusus Bayi
Dalam merawat kulit bayi, perlu juga memperhatikan pemilihan deterjen khusus bayi. Ternyata bukan hanya baju bayi yang harus dicuci dengan deterjen jenis ini, namun baju seluruh anggota keluarga juga sebaiknya untuk memakainya juga.
Karena menurut ahli kulit, ruam bisa muncul pada kulit bayi saat bersentuhan dengan baju siapapun yang bersentuhan dengannya. Bukan hanya baju, tapi cuci semuanya, termasuk selimut, sprei dan handuk dengan deterjen khusus bayi.
Namun jangan lupa untuk memisahkan antara cucian baju bayi dengan baju orang dewasa. Pastikan deterjen yang digunakan tidak memakai wewangian dan pewarna.
Itulah yang perlu diketahui tentang cara merawat kulit bayi baru lahir. Pastikan orang tua selalu cermat dalam merawatnya.
Source : Halodoc