Namun, ada beberapa risiko yang dapat dialami bayi ketika diajak motor:
1. Shaken Baby Syndrome
Mengajak bayi naik motor risikonya sangat tinggi untuk cedera kepala berat, perdarahan otak, dan lain-lain. Bayi diayun-ayun saja bisa risiko shaken baby syndrome, terlebih kalau naik motor.
2. Trauma multiple
Risikonya tidak hanya di cedera kepala, tapi juga trauma multiple. Yang dimaksud trauma multiple adalah cedera di beberapa bagian tubuh yang terjadi bersamaan, misal patah rusuk, tungkai, perdarahan rongga perut.
3. Cedera akibat terjepit
Bayi juga belum bisa mengatur gerakannya dengan bebas. Ketika merasa terjepit, bayi tidak bisa memperbaiki posisi tubuhnya sendiri sehingga hal ini semakin membuat bayi berisiko cedera, Bu.
4. Hipotermia
Risiko bayi yang bepergian naik motor tak sampai sana. Bayi juga berisiko terkena hipotermia atau kedinginan selama diperjalanan. Bayi dengan hipotermia risiko tinggi untuk mengalami gangguan pernapasan, metabolisme, sampai gangguan kesadaran.
5. Tersedak
Berdasarkan kasus yang terjadi, gejala yang dialami oleh bayi adalah batuk-batuk. Hal ini bisa terjadi karena tersedak. "Pada beberapa kasus lain yang pernah saya tangani, cedera kepala pada bayi (atau hipotermia juga) bisa membuat kesadaran bayi menurun, bayi letoy jadi gak bisa minum, dipaksa minum terjadi aspirasi atau tersedak, ya jadi batuk-batuk," Dokter Denta.
Source : HaiBunda