Cara Membedong Bayi Dengan Tepat

  • Prinsip bedong bayi

    Prinsip dari cara bedong bayi yang benar adalah tidak memaksa. Artinya, Bunda tidak boleh melilit anak terlalu kencang dengan kain atau selimut.

    Menurut dr.Reisa Broto Asmoro, sebenarnya tujuan utama dari membedong bayi adalah untuk memberikan si kecil kehangatan. Bukan untuk mencegah gerakan bayi yang terlalu berlebihan.

    "Itulah sebabnya bedong tidak boleh terlalu kencang, cukup sewajarnya saja," ujar Reisa, dalam program dr.Oz Indonesia di Trans TV, beberapa waktu lalu.

    Reisa menambahkan, saat membedong bayi, kita biasanya hanya tahu bahwa kakinya harus diluruskan, agar nanti kaki bayi tidak bengkok. Padahal, itu semua hanya mitos ya, Bunda. Bedong bayi tidak bisa mencegah kaki bayi bengkok karena dibedong atau tidak, kaki bayi akan tumbuh lurus, kecuali dia mengalami penyakit tertentu.

    "Jangan sekali-sekali mencoba untuk meluruskan kaki bayi, cukup ditahan saja, kemudian kita ikat, meskipun dia sedang tertekuk, biarkan dia lurus dengan alami, kemudian kita ikat bagian bawahnya dan jangan terlalu kencang," kata Reisa.

    "Kalau dia kakinya mau bengkok-bengkok enggak masalah, karena tujuan bedong untuk menghangatkan," sambungnya.

    Cara bedong bayi

    Sebelum membedong bayi, ada baiknya Bunda bertanya dulu ke pakar atau dokter ya. Jangan sembarangan membedong bayi bila tidak tahu tekniknya.

    Nah, berikut cara bedong bayi yang benar:

    1. Cari tempat yang permukaannya rata

    Lebarkan kain bedong bayi dengan satu sudut mengarah ke atas di permukaan yang rata, misalnya bagian tengah tempat tidur. Kemudian, lipat sudut atas kain ke bawah sekitar 6 inci.

    2. Tempatkan bayi di atas kain

    Letakkan bayi di atas kain bedong. Kepala harus berada di tepi selimut yang sudah dilipat. Sementara itu, tubuhnya harus memanjang lurus menuju sudut bawah kain.

    3. Luruskan lengan kiri

    Ambil sisi kiri selimut dan bungkus atau lipat di atas lengan kiri dan dada bayi. Selipkan kain tersebut di bawah lengan kanan dan punggungnya. Pada titik ini, lengan kiri bayi akan tertutup tetapi lengan kanannya akan bebas.

    4. Luruskan lengan kanan

    Lipat sudut bawah kain ke atas tubuh bayi dan selipkan di bawah lipatan pertama, yakni di bawah dagunya. Luruskan lengan kanan bayi dan tarik sisi kanan kain ke atas tubuh bayi dan selipkan di bawah sisi kirinya.

    5. Rapihkan bagian bawah kain

    Putar bagian bawah kain dan selipkan di bawah tubuh bayi. Kain perlu dibuat longgar agar tidak menyesakkan buah hati ya, Bunda.

    Jika bayi lebih merasa nyaman saat lengannya bebas, maka lepaskan satu atau dua selipan kain bedong di lengan. Bila Si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel, segera lepaskan bedong dan jangan memaksanya.

    Para pakar di American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan bedong bayi yang masih menyusui bisa dihentikan ketika anak berusia dua bulan. Bedong sebaiknya tidak lagi dilakukan sebelum anak bisa berguling atau tengkurap, Bunda.

     

    Source : https://www.haibunda.com/