MEMANDIKAN bayi menggunakan air dingin masih menjadi perdebatan di antara para ibu. Ada yang berpendapat bahwa air dingin bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena bayi belajar beradaptasi terhadap suhu lingkungan. Ada juga yang pendapat sebaliknya.
Seringkali kita jumpai ibu-ibu memandikan bayinya menggunakan air hangat bahkan hingga usia 2 atau 3 tahun. Sebagian ibu percaya bahwa air hangat lebih baik untuk menjaga peredaran darah tetap lancar dan membersihkan kulit bayi lebih maksimal.
Apakah benar air hangat lebih bermanfaat untuk bayi? Apakah benar bayi tidak boleh dimandikan dengan air dingin? Mana yang lebih baik?
Air hangat dipercaya memiliki segudang manfaat untuk bayi di antaranya berefek menenangkan, memperlancar peredaran darah, dan membuat bayi merasa lebih nyaman. Namun, mandi air hangat juga memiliki dampak yang kurang baik bagi bayi. Dampak yang ditimbulkan seperti terbukanya pori-pori sehingga pori-pori kulit lebih besar yang menyebabkan kulit kering dan mudah iritasi, bayi mudah menggigil setelah selesai mandi.
Bahkan menurut Dokter De Moullia seorang spesialis anak dari Perancis, paparan air hangat pada kulit bayi dapat mengakibatkan epidermis (lapisan terluar kulit) terkikis sehingga menipis. Akibatnya, rentan mengalami berbagai masalah kulit jika tidak diatasi dengan tepat.
Sebenarnya, air dingin tidak berbahaya bagi bayi asalkan kondisi bayi kuat dan sehat. Bayi dikatakan kuat dan sehat jika lahir cukup bulan yaitu pada usia kehamilan 37-39 minggu, berat bayi normal (minimal 2.5 kg), dan lahir tanpa komplikasi. Bayi sehat dan kuat memiliki kulit yang lebih tebal dibandingkan bayi lahir prematur atau berat lahir yang kurang.
Selain itu, bayi sehat dan kuat lebih mudah beradaptasi dengan suhu lingkungan. Perlu diperhatikan bahwa pada saat memandikan bayi, ibu harus mengatur kondisi lingkungan sekitar, yaitu menutup pintu dan jendela, mematikan AC, memandikan bayi setelah usia lebih dari 24 jam, membatasi durasi memandikan agar tidak terlalu lama yaitu 10-15 menit saja. Terakhir, segera keringkan dan hangatkan bayi setelah dimandikan.
Berbeda halnya jika bayi lahir prematur, berat badan kurang dari 2.5 kg, atau memiliki komplikasi selama kehamilan maupun persalinan. Biasanya bayi akan lebih sulit beradaptasi dengan air dingin. Dia akan mengalami hipotermia (kedinginan) sehingga menyebabkan apnea (lupa bernapas) karena kerja otot-otot pernapasannya akan terhambat. Selain itu, jangan mandikan bayi jika sedang pada musim dingin atau musim penghujan.
Berdasarkan sejumlah penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan anak seperti Prof Dr Rulina Suradi dan Yeni Rustina PhD, memandikan bayi sehat menggunakan air dingin memiliki beberapa manfaat. Di antaranya mampu mereduksi stres dengan merangsang produksi hormon nor-adrenalin dan beta-endorfin yang membuat tubuh bayi lebih segar.
Mandi air dingin juga membuat bayi memproduksi panas lebih banyak untuk menyeimbangkan temperatur tubuh sehingga memicu metabolisme limpa untuk bekerja lebih optimal dalam memerangi bakteri. Mandi dengan air dingin dapat meningkatkan jumlah sel darah putih yang berperan pada sistem imun pada tubuh bayi sehingga mampu melawan kuman atau bakteri penyebab penyakit.
Source : http://www.stikestelogorejo.ac.id/
Oleh: Ns Siti Lestari, M.Kep Sp.Kep.An
Dosen STIKES Telogorejo Semarang