Jenis - Jenis Tantrum Pada Anak

  • Jenis Tantrum pada Anak

     

    Ada beberapa jenis tantrum pada anak. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak di bawah ini yuk.

    1. Tantrum Manipulatif

    Tantrum pada anak ini muncul ketika keinginan anak tidak terpenuhi dengan baik. Tidak semua anak mengalami tantrum ini. Kebanyakan tantrum manipulatif muncul akibat adanya penolakan atas keinginannya.

    Cara untuk mengatasi tantrum jenis ini adalah dengan menenangkan si kecil. Moms dapat membawa anak ke tempat yang lebih tenang, pantau anak dan awasi, bebaskan ia untuk melakukan apa yang ia mau untuk bisa meluapkan emosinya.

    Emosi Moms harus tetap terjaga, jangan ikutan tantrum,ya. Jika anak sudah tenang, berikan penjelasan kepada anak bahwa perilaku seperti tadi tidak bisa diterima, tentu dengan kata-kata yang mudah dimengerti oleh anak. Beri penjelasan yang baik bagaimana seharusnya anak bersikap untuk mendapatkan yang dia inginkan.

    Jika dengan cara ini anak masih mengalami tantrum, cara terbaik mengurangi perilaku ini adalah dengan mengabaikannya. Ajak anak untuk melakukan kegiatan lain yang menyenangkan. Jika masih kesulitan mengatasinya, bisa berkonsultasi langsung dengan psikolog anak dan remaja.

    2. Tantrum Frustasi

    Dalam jurnal Temper Tantrums, jenis tantrum pada anak ini adalah episode singkat dari perilaku ekstrem, tidak menyenangkan, dan terkadang agresif sebagai respons terhadap frustrasi atau kemarahan.

    Terjadi karena anak belum bisa mengekspresikan dirinya dengan baik. Anak berusia 18 bulan rentan alami kondisi ini, akibat merasa kesulitan mengatakan dan mengekspresikan apa yang dirasakan pada orang lain.

    Faktor lain yang juga mempengaruhi antara lain kelelahan, kelaparan, atau gagal melakukan sesuatu.

    Cara untuk mengatasi tantrum frustasi adalah dengan dekati anak dan buatlah anak menjadi tenang. Lalu, bantu anak untuk menyelesaikan apa yang tidak bisa ia lakukan.

    Setelah anak tenang dan berhasil melakukan apa yang ia inginkan, berikan penjelasan kepada anak bahwa perilaku yang dilakukan tidak baik.

     

    Ajari anak untuk meminta pertolongan kepada orang tua atau orang lain yang telah dikenalnya.

    Sesekali memberikan pujian kepada anak jika ia berhasil melakukan sesuatu tanpa tantrum. Saat anak meminta pertolongan berikan pertolongan dengan lembut dan kasih sayang.

    Moms harus memberikan disiplin dan konsistensi kepada anak, dibutuhkan sikap tenang dalam menghadapi anak yang tantrum. Kebanyakan orang tua tidak tega lalu memberi yang diinginkan anak atau orang tua marah melihat perilaku anak.

    Hal itu akan memperparah tantrum, sebab anak akan berpikir perilakunya efektif untuk meminta sesuatu.

    Bagi orang tua yang tidak dapat merawat anaknya sendiri dan menggunakan jasa pengasuh anak, pendidikan anak tetaplah berpusat pada orang tuanya. Kendati orang tua sibuk bekerja namun perkembangan anak harus tetap diketahui.

    Latih para pengasuh untuk bisa menangani anak dengan cara yang sama dengan orang tua mendidiknya. Jangan sampai orang tuanya konsisten, pengasuhnya tidak konsisten.

    Tantrum pada anak memang terkadang merepotkan. Namun, peran orang tua dibutuhkan untuk membantu perkembangan dan karakter anak. Ketika menenangkan anak, sebaiknya orang tua menghindari tindakan kekerasan pada anak agar anak merasa dihargai.

    Orang tua adalah panutan bagi anak, jadi sebaiknya lakukan perilaku yang bisa dijadikan pelajaran untuk anak. Hindari sikap marah saat anak kita tantrum.

     

    Source: https://www.orami.co.id/