Wajib Tahu! Cara Mengatasi Masuk Angin Pada Bayi

  • Setelah mengetahui gejala dan penyebabnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masuk angin pada bayi.

    Coba ambil langkah di bawah ini sebagai solusi meredakan gejala ketika si kecil masuk angin.

    1. Menggerakkan kakinya

    Cobalah untuk merebahkan bayi pada permukaan datar dan naikkan kakinya.

    Ayunkan kakinya dengan gerakan seperti mengayuh sepeda untuk membantu mengeluarkan gas yang terjebak dan meredakan gejala masuk angin pada si kecil.

    2. Buat bayi bersendawa

    Buat bayi bersendawa dengan menggosok atau menepuk punggungnya secara lembut. Cara ini bisa mengatasi masuk angin dan membuat gas yang terjebak keluar dari perutnya.

    3. Pijat perutnya

    Anda bisa memijat bayi di bagian perut untuk mengatasi masuk angin. Pijat lembut perut bayi dengan gerakan searah jarum jam atau berlawanan.

    Anda juga bisa menempatkan bayi di atas lutut Anda, tengkurapkan bayi, lalu gosok dengan perlahan bagian punggungnya.

    4. Menyusui dengan posisi sedikit tegak

    Saat menyusui, Anda dapat menggendong bayi lebih tegak agar susu dapat mengalir lebih lancar ke perutnya sehingga udara akan naik dan ia bersendawa.

    Jika dalam posisi meringkuk atau membungkuk, kemungkinan besar udara akan terperangkap di perut bersama makanannya.

    5. Berikan formula protein terhidrolisis sempurna

    Ada beberapa susu yang mengklaim dapat mengurangi gas di dalam perut bayi, salah satunya susu formula protein terhidrolisis sempurna.

    Pada susu ini, protein susu sapi terdapat dalam bentuk yang telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil sehingga bayi dapat mencerna lebih mudah.

    Ketika susu dicerna dengan baik, maka tidak ada kelebihan gas yang muncul pada perut bayi.

    Namun, ada baiknya ibu menanyakan pada dokter apakah perlu menyertakan susu ini untuk mengatasi masalah gas yang terjebak pada sistem pencernaan bayi.

    Jika gejala masih menetap setelah melakukan cara-cara di atas, sebaiknya ibu segera berkonsultasi ke dokter anak.

     

    Source: https://hellosehat.com/