Di tengah kondisi yang sering dilanda hujan seperti belakangan ini, kita yang orang dewasa saja kadang malas ya bersentuhan dengan air. Kadang waktu mandi pun terlewat, he-he-he. Tapi kalau bayi gimana ya?
Albert Lai, perwakilan dari Babytime! yang merupakan perusahaan perawatan kulit alami untuk bayi dan anak kecil, menuturkan bayi di daerah dengan empat musim hanya perlu mandi dua atau tiga kali seminggu, di musim apapun. Nah, ketika musim dingin, kemungkinan jumlah mandinya berkurang.
"Bayi yang terlalu sering mandi dapat menyebabkan sensitivitas kulit, eksim, dan kulit kering," ujar Lai dalam wawancara dengan Romper.
Dikatakan Lain, saat cuaca cerah, bayi sah-sah saja mandi beberapa kali dalam seminggu. Meski tidak mandi, jangan lupa menyeka bagian-bagian tertentu si kecil ya Bun. Misalnya saja bagian bawah tubuh bayi saat mengganti popok atau punggung bayi dan lipatan kulit saat menggantikan baju.
Tapi lihat juga kondisi si kecil ya, Bun. Kalau si kecil kegerahan dan terlalu banyak keringat ya sah-sah saja kalau kita mandikan agar dia merasa lebih nyaman.
Sementara di hari-hari yang lebih dingin, Lai mengatakan, cuaca dingin bisa mempengaruhi kelembapan kulit. Apalagi kulit bayi 30 persen lebih tipis dari tubuh orang dewasa, jadi harus hati-hati banget nih kalau sering-sering memandikan bayi, apalagi kalau pakai produk yang nggak ramah pada kulit bayi.
Karena itu, saat musim hujan, menurut Lai, nggak apa-apa kalau bayi melewatkan waktu mandinya. Cara lain untuk melindungi kelembapan kulit bayi adalah dengan meletakkan humidifier di dalam ruangan tempat bayi tidur bayi.
"Banyak ahli menganjurkan agar orang tua menggunakan pelembap pada kulit bayi yang baru lahir setiap hari. Jika kulit anak Anda kering, disarankan agar Anda menggunakannya setidaknya dua kali sehari," sambung Lai.
Dr Bernard Cohen, profesor dermatologi anak-anak di Pusat Anak Johns Hopkins mengamini saran Lai. "Saya sarankan memandikan bayi hanya setiap tiga hari untuk menghindari kekeringan dan iritasi berlebihan pada kulit," jelas Cohen.
Nah, kalau hendak memandikan bayi, Cohen menyarankan agar orang tua menggunakan siku untuk mengukur suhu air di bak mandi. Jangan sampai kepanasan atau terlalu dingin. Dia juga merekomendasikan agar orang tua membatasi waktu bayi di bak mandi, maksimal 10 menit atau kurang untuk mencegah kulit kering.
Situs BabyCenter menyarankan bunda yang memilih tidak sering-sering memandikan si kecil untuk membersihkan daerah popoknya secara teratur dengan tisu bayi dengan lembut. Kotoran bayi lebih berlemak daripada orang dewasa sehingga air saja tidak cukup untuk menjaganya tetap bersih.
Bunda juga perlu membersihkan secara teratur lipatan kulit di daerah lehernya. Soalnya daerah itu rentan menjadi tempat tetesan ASI terkumpul. Kita bisa menggunakan lap basah atau tisu bayi yang tidak mengandung wewangian untuk menyeka daerah lehernya.
Nah, saat bayi mulai berguling, duduk, merangkak dan makan makanan padat, dia cenderung menjadi lebih kotor. Karena itu, bayi membutuhkan sesi mandi yang lebih teratur. Apabila Bunda memilih untuk tidak membuat bayi basah sepanjang hari yang dingin, Bunda bisa membersihkan setiap area dan keringkan sebelum pindah ke area tubuh berikutnya agar tetap hangat.
Anjuran mandi dua kali sehari yakni di pagi dan sore hari umum dilakukan pada anak-anak dan orang dewasa. Namun pada bayi baru lahir, tidak ada patokannya. "Tidak ada patokan pasti. Ada yang sekali sehari, ada yang dua kali sehari. Atau ada yang pagi harinya mandi lalu sore harinya diseka, nggak apa-apa," tutur dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Seoetomo Surabaya saat berbincang dengan detikHealth.
Asupan Musim Hujan
Ketika musim hujan tiba, cuaca memang berubah menjadi dingin dan menimbulkan efek kering pada kulit. Bunda juga dapat mengatasi kulit kering dengan cara yang mudah yaitu dengan meningkatkan asupan vitamin D yang dapat menjaga kelembapan kulit secara alami. Misalnya saja makan ikan, minum jus jeruk, mengonsumsi yoghurt dan sarapan sereal gandum. Demikian seperti dilansir NaturalNews.
Studi yang dilakukan oleh Johnson and Johnson Skin Research Center menemukan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dengan kulit kering. Bahkan, sejumlah studi telah menunjukkan vitamin D sangat penting untuk menjaga keseimbangan jaringan kulit. Kurangnya keseimbangan dapat menyebabkan kulit keriput dan kering.
Source: https://www.haibunda.com/