Ketahui cara tepat dalam merawat gigi anak agar terus bersih dan sehat, sebagai berikut:
1. Menggunakan Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride dan Rutin Menggunakan Dental Floss
Karies gigi atau gigi berlubang menjadi kerusakan gigi yang paling umum dialami anak. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh asam hasil metabolisme bakteri dalam plak yang menyerang jaringan keras gigi. Untuk melindungi gigi dari proses karies ini, pilih pasta gigi yang mengandung fluoride bagi anak. Fluoride dapat memperkuat gigi dari serangan asam. Gunakan dental floss secara rutin dengan tujuan membersihkan permukaan di antara gigi yang tidak dapat dilewati oleh sikat gigi.
2. Hindari Makanan Manis seperti Permen dan Cokelat
Salah satu faktor yang memicu terbentuknya plak gigi adalah kebiasaan mengonsumsi makanan manis. Gula dalam makanan manis dapat mempercepat metabolisme bakteri menghasilkan asam yang dapat merusak mineral gigi sehingga menjadi berlubang.
3. Batasi Mengempeng ASI atau Minum dari Botol Susu pada Malam Hari
Setelah berusia 12 bulan, sebaiknya batasi anak Anda untuk mengonsumsi ASI atau susu melalui botol pada malam hari. Cara ini dilakukan agar tidak ada sisa susu yang menempel pada giginya. Susu mengandung gula, jika tersisa di dalam gigi bisa memicu bakteri pada plak gigi untuk mengubah gula tersebut jadi asam yang merusak hingga menimbulkan kebusukan dan kehancuran gigi.
4. Jangan Biasakan Anak untuk Mengemut Makanan
Mengemut makanan terlalu lama sangat tidak dianjurkan karena dapat memicu rusaknya gigi susu pada anak. Hal ini dikarenakan gigi susu tidak memiliki struktur yang padat dan kandungan mineral di dalamnya tidak sekuat gigi permanen. Oleh karena itu, jangan membiasakan anak untuk mengemut makanannya agar terhindar dari masalah gigi dan mulut.
5. Hindari Kebiasaan Mengisap Jari ke Dalam Mulut
Sebenarnya, memasukkan jari ke dalam mulut bukan hal yang berbahaya. Namun, kebiasaan mengisap jari ini rentan membuat posisi gigi anak menjadi tidak baik bahkan merusaknya. Hal ini bertambah parah jika kondisi jari dan kukunya tidak bersih. Kalau kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, pertumbuhan rahang dan gigi anak bisa terganggu.
6. Pemeriksaan Rutin Minimal 6 Bulan Sekali
Lakukan sedini mungkin pemeriksaan terhadap gigi anak atau 6 bulan setelah gigi pertamanya tumbuh. Setelahnya, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi rutin minimal 6 bulan sekali. Hal ini berguna untuk mencegah dan mendeteksi adanya kerusakan pada gigi anak.
Meskipun orang tua sudah mengikuti keenam tips di atas, jangan lupa untuk tetap menerapkan kebiasaan sikat gigi pada anak. Ajak anak untuk membangun kebiasaan dasar ini dengan cara-cara seru dan menyenangkan, seperti sikat gigi bersama atau rutin bercerita tentang kesehatan gigi dan mulut sebelum anak tidur. Sebab sehat dan bersihnya gigi adalah awal senyum ceria anak di masa depan.
Source : https://www.siloamhospitals.com/