Apakah Bayi Dapat Mengalami Stress?

  • Bayi biasanya merespons emosi dan lingkungan orangtua mereka. Ini berarti jika orangtua mengalami stres, hal tersebut dapat mempengaruhi bayi.

    Studi menunjukkan bahwa bayi yang menerima banyak perhatian dan memiliki ikatan yang kuat dengan orangtua memiliki kadar hormon stres yang lebih rendah daripada yang lain.

     

    Apakah Stres Berbahaya bagi Bayi?

    Stres kronis dapat berdampak negatif pada otak bayi. Peningkatan kadar hormon stres, kortisol, selama masa bayi dapat dikaitkan dengan masalah perilaku dan gangguan terkait stres di masa dewasa. Selain genetika, nutrisi, dan penyakit, pengalaman bayi dengan orang-orang di sekitar mereka juga dapat memengaruhi perkembangan otaknya.

    Namun, persepsi stres dapat bervariasi untuk setiap bayi. Beberapa mungkin merasakan stres akut dari satu kejadian, sementara bayi lain mungkin menganggapnya sebagai masalah kecil.

    Tanda-Tanda Bayi Mengalami Stres

    Mungkin tidak mudah untuk mengidentifikasi atau memahami kapan bayi stres. Meskipun bayi tidak dapat mengungkapkan secara verbal apa yang mereka alami, perubahan perilaku mereka dapat menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah.

    Mama mungkin memperhatikan tanda dan gejala berikut saat bayi mengalami stres:

    • Frekuensi menangis meningkat

    Menangis bisa menjadi salah satu reaksi pertama dan paling umum dari bayi yang stres. Ini merupakan sinyal bagi Mama atau pengasuh bahwa mereka merasa tidak enak badan atau membutuhkan sesuatu dalam keadaan normal.

    Seorang bayi yang menghadapi stres bisa menangis lebih dari biasanya. Jika bayi menangis tak terkendali, coba untuk mencari tahu apa yang menyebabkan mereka stres.

    • Perubahan kebiasaan tidur

    Stres dapat mengganggu kebiasaan tidur bayi. Mereka mungkin tetap terjaga lebih dari biasanya dan menangis karena stres.

    • Tidak ada kontak mata

    Bayi berusaha menghindari kontak mata ketika mereka sedang stres. Jika pandangan bayi normal sebelumnya dan sekarang mereka menghindari pandangan ke mata Mama, mereka mungkin merasa stres.

    Dalam beberapa kasus, kurangnya kontak mata dapat mengindikasikan gangguan spektrum autisme atau gangguan penglihatan.

    • Perubahan kebiasaan makan

    Stres dapat mengganggu kebiasaan makan bayi. Beberapa mungkin cenderung makan berlebihan, sementara yang lain mungkin mengalami kurang nafsu makan. Stres juga dapat menyebabkan masalah perut pada bayi dan Mama mungkin melihat tanda-tanda gangguan pencernaan.

    • Terlihat tanpa emosi

    Bayi mungkin terlihat tidak ekspresif ketika mereka berada dalam tekanan berat. Mama bisa merasakan kurangnya emosi di wajah mereka.

    Bayi mungkin menolak untuk makan ketika mereka merasa takut dan stres. Namun, jika bayi tidak menyusu, Mama juga harus mencari kemungkinan penyebab penyakit atau sembelit. Pada tahap bayi, terutama ketika mereka beralih dari menyusui ke makan makanan padat, beberapa bayi mungkin menolak makanan baru karena mereka mungkin masih ingin menyusui.

    Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim psikolog dari Jerman menunjukkan bahwa bayi menjadi rewel, mulai menangis, dan memberi tanda kepada orangtua untuk menggendong mereka ketika mereka dibiarkan bermain dengan orang asing selama beberapa menit. Studi ini menunjukkan bahwa bayi memiliki masalah beradaptasi dengan situasi baru ketika mereka sedang stres .

     

    Source : https://www.popmama.com/