Cara sabar menghadapi anak adalah salah satu skill yang wajib dimiliki orang tua. Sepanjang perjalanan mendidik, Anda sebagai orang tua akan dihadapkan pada berbagai persoalan. Salah satunya adalah ketika anak memiliki kecenderungan sebagai procrastinator alis si tukang tunda.
Membuat anak penunda menyelesaikan tugas kadang memang butuh kesabaran luar biasa. Si kecil bisa menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk berpakaian dan sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Mencari-cari sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan adalah salah satu cara klasik yang dilakukan anak penunda untuk menghindari apa yang Anda perintahkan. Jika Anda tidak secara pragmatis mengatasinya, kebiasaan menunda-nunda ini bisa menjadi masalah yang lebih besar lagi.
Untuk tetap bisa berbesar hati menghadapi anak, Anda membutuhkan sejumlah trik. Simak beberapa cara sabar menghadapi anak yang suka menunda-nunda berikut ini!
Gunakan Cara yang Benar untuk Meminta Anak Mengerjakan Tugas
Sangat mudah bagi orang tua untuk merasa frustasi ketika anak suka menunda-nunda. Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menghadapinya adalah menjadi lebih sadar tentang bagaimana cara Anda meminta anak melakukan sesuatu. Omelan atau kemarahan mungkin akan membuat mereka jera sekarang. Namun, ini tidak akan memperbaiki perilaku anak dalam jangka panjang.
Alih-alih, tunjukkan kepada mereka apa yang terjadi ketika mereka menyelesaikan tugas sekarang. Anda dapat memberitahukan hal-hal menyenangkan yang mereka punya jika tugas sudah selesai. Misalnya saja dengan memberikan waktu bermain lebih lama atau menjanjikan untuk membacakan cerita kesukaan anak sebelum mereka tidur.
Buat Rutinitas untuk Anak dan Patuhi
Anak-anak cenderung merespons rutinitas dengan baik karena mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka dan kapan hal tersebut diharapkan. Mengajarkan sesuatu dengan batasan waktu juga dapat membantu anak menjadi lebih disiplin, terutama dalam tugas-tugas yang sifatnya rutin seperti mengerjakan PR, merapikan kamar, dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi kepada anak dengan cara yang positif ketika mereka patuh pada rutinitasnya.
Berikan Tugas Secara Spesifik
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa anak cenderung menunda-nunda tugas yang terkesan tidak detail? Jika sebuah pekerjaan terlihat terlalu sulit untuk ditangani saat ini, Anda mungkin memilih untuk menyelesaikan tugas-tugas lain yang lebih kecil. Beginilah cara anak-anak berpikir ketika Anda meminta mereka untuk membersihkan kamar atau mengerjakan PR.
Jika kamar mereka tampak berantakan, mereka akan menganggap itu adalah sebuah tugas besar. Inilah yang cenderung membuat mereka menunda-nunda untuk melakukannya. Sebaliknya, cobalah meminta mereka untuk mengambil dan menyortir pakaian yang berserakan di lantai, atau menyusun buku-buku kembali ke tempatnya. Semakin spesifik tugas yang Anda berikan, semakin besar kemungkinan mereka akan memilih untuk melakukan tugas itu dibandingkan yang lain.
Biarkan Anak Memilih Tugas Mana yang Ingin Diselesaikannya Terlebih Dahulu
Cara sabar menghadapi anak yang suka menunda-nunda yang terakhir adalah dengan memberikan mereka pilihan dalam memilih tanggung jawab. Tergantung pada usia dan tingkat kedewasaan mereka, membiarkan anak-anak Anda untuk memilih tugas mana yang harus diselesaikan bisa membantu meningkatkan rasa tanggung jawab mereka.
Pada akhirnya, semua tugas memang perlu diselesaikan. Dan menyerahkan tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu pada anak akan membantu mereka membangun alur kerja yang sesuai untuk mereka.
Menunda sesuatu adalah hal yang pasti pernah dilakukan oleh semua orang, termasuk Anda. Namun, jika hal ini menjadi kebiasaan sejak masa kanak-kanak dan tidak segera diperbaiki, dapat berpengaruh pada rutinitas anak dalam jangka panjang. Lewat cara sabar menghadapi anak di atas, Anda bisa lebih telaten dalam membimbing anak yang suka menunda-nunda tugas.
Source : https://sekolahmuridmerdeka.id/